READ.ID – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie pantau Pembatasan Sosial Berskala (PSBB) di perbatasan Gorontalo Utara (Gorut) dan Sulawesi Tengah (Sulteng) yang berada di kecamatan Tolinggula.
Rusli dalam kesempatan itu mengapresiasi para petugas di perbatasan yang telah melaksanakan tugas dengan baik. Ia juga memberikan masukan ke petugas posko untuk mengusulkan kebutuhan yang diperlukan di posko perbatasan.
“Apa-apa yang dibutuhkan untuk kelengkapan posko, apakah APD, tempat tidur, dan lainnya tolong diberitahukan,” jelas Rusli kepada para petugas yang sedang berjaga di posko gugus tugas perbatasan Tolinggula.
Hal lainnya yang menjadi perhatian Rusli yaitu pengawasan arus masuk dan keluar perbatasan dengan memperhatikan penggunaan masker dan wajib disempot disinfektan.
Gubernur mengingatkan agar yang keluar masuk perbatasan harus steril.
“Jika (ada kendaraan) mencurigakan, di stop. Jika bawa sayur, logistik, di periksa, tapi jika ada indikasi (corona), langsung disuruh pulang, di karantina,” urai Rusli.
Di tempat yang sama, Camat Tolinggula, Rizal Yusuf Kune, menjelaskan bahwa setiap hari terdapat sejumlah 300 petani sekitar Tolinggula yang keluar masuk perbatasan untuk bertani di wilayah Sulawesi Tengah. Sebagian besar merupakan petani jagung.
” Mereka jam setengah enam sudah start dari sini dan pulang sekitar jam 5 sore, bahkan ada yang malam. Tapi ini kita sudah batasi,” jelas Rizal.
Rizal menambahkan mereka juga sudah mengusahakan kartu identitas dan surat keterangan dari pemerintah desa, dan juga mereka harus selalu menggunakan ID card serta melapor ke petugas.
Selain meninjau perbatasan, istri gubernur Idah Syahidah juga memberikan masker dan makanan ringan kepada para petugas posko.
Untuk Kabupaten Gorontalo Utara, bantuan dari pemerintah provinsi diperuntukkan bagi 9602 KPM, sementara biaya untuk 4602 KPM ditanggung oleh pihak Kabupaten Gorontalo Utara. (Adv/RL/Read)