READ.ID – Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, secara resmi mengukuhkan Badan Pengelola Geopark Provinsi Gorontalo yang berlangsung di Ballroom Hotel Aston, Kamis (26/06).
Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan bahwa pengukuhan ini merupakan langkah awal yang strategis dalam memperkuat pengelolaan kawasan geologi unggulan di Gorontalo. Ia pun mengapresiasi struktur kepengurusan yang telah terbentuk secara lengkap dan siap untuk mulai bekerja.
“Saya lihat strukturnya lengkap, dan ini menjadi modal awal yang penting,” ujar Gusnar.
Namun demikian, ia mengingatkan bahwa Geopark Gorontalo saat ini belum berstatus sebagai Geopark Nasional, apalagi Global. Menurutnya, ada sejumlah aspek yang masih perlu dibenahi, salah satunya adalah infrastruktur pendukung.
“Infrastruktur menjadi penting karena tanpa itu, objek-objek geopark kita tidak bisa dijangkau publik. Akibatnya, informasi tentang site-site tersebut tidak tersampaikan,” jelasnya.
Gubernur mendorong agar perencanaan pembangunan ke depan mengakomodasi kebutuhan geopark, terutama melalui penganggaran dalam APBD. Hal ini dinilainya sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan yang kini menjadi arah kebijakan baik di tingkat nasional maupun global.
“Kalau kita ingin geopark ini eksis dan punya daya tarik, maka harus ada pembangunan fisik yang terlihat. Mungkin tidak seluruhnya, tapi minimal satu atau dua site bisa kita benahi dan tampilkan,” tambahnya.
Selain infrastruktur, Gusnar juga menekankan pentingnya sosialisasi site-site geopark yang sudah ada. Ia menyebut bahwa publik masih belum sepenuhnya memahami kekayaan geologi Gorontalo.
Menutup sambutannya, Gubernur berharap Badan Pengelola Geopark yang baru dikukuhkan dapat segera menjalankan tugas dengan konkret dan terarah, tanpa terlalu banyak teori.
InsyaAllah badan yang baru ini bisa bekerja dengan baik. Tidak perlu banyak teori, yang penting pikirkan dan kerjakan hal-hal yang bisa direalisasikan,” pungkasnya.
Gusnar berharap pengukuhan ini menjadi tonggak awal bagi Gorontalo dalam mempercepat pengakuan Geopark secara nasional maupun global, serta membuka peluang pengembangan pariwisata berbasis konservasi dan edukasi.
