READ.ID,- Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail menegaskan pentingnya perhatian terhadap penyaluran bantuan sosial (bansos) dan Tunjangan Profesi Guru (TPG) dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi (RAKOREV) Penyerapan Anggaran APBD dan APBN Triwulan I Tahun Anggaran 2025, yang digelar pada Senin, 23 Juni 2025.
Dalam arahannya, Gusnar menekankan bahwa kedua program ini menyangkut langsung pelayanan dasar masyarakat sehingga perlu dikawal secara ketat oleh pemerintah daerah.
“Tunjangan profesi guru ini harus ditangani dengan cermat dan cepat. Mereka ini harapan kita. Walau sudah di bawah perbendaharaan, dinas teknis tetap wajib memantau dan jangan dibiarkan begitu saja. Kemudian untuk data penerima bansos harus segera dipenuhi,” ujar Gusnar.
Laporan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Gorontalo, Adnan Wimbyarto, mencatat bahwa hingga 20 Juni 2025, bantuan sosial yang telah disalurkan mencapai Rp143,64 miliar kepada 262.232 penerima, mayoritas berupa bantuan pangan tunai. Namun demikian, Adnan menyebut pihaknya masih belum menerima daftar nama penerima dari pemerintah daerah, yang menjadi kendala dalam pengawasan.
Sementara itu, untuk penyaluran TPG, DJPb menyampaikan bahwa pembayaran triwulan pertama telah dilakukan kepada 6.337 guru langsung ke rekening masing-masing. Kendati demikian, terdapat kendala teknis seperti rekening tidak aktif dan dana yang dikembalikan (retur) hingga puluhan juta rupiah, terutama akibat penyaluran dana secara kumulatif tiga bulanan.
“Ini jadi PR kita bersama. Sudah kami koordinasikan dengan pihak perbankan agar memberi dispensasi. Tapi ke depan perlu keterlibatan OPD teknis agar kejadian serupa tak terulang,” jelas Adnan.
Adnan juga mengingatkan bahwa secara umum tingkat pelaksanaan anggaran masih tergolong rendah, terutama pada program dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Ia mendorong pemerintah daerah untuk mempercepat tindak lanjut agar pelayanan publik tetap berjalan optimal.