READ.ID – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie sosialisasikan pencegahan penularan virus corona (Covid-19) lewat LPPL Radio Suara Rakyat Hulondalo, Senin (23/3).
Sosialisasi terus dilakukan Rusli untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mengikuti arahan pemerintah dalam pencegahan Covid-19.
Dalam dialog sosialisasi itu juga turut hadir Kepala BKD Provinsi Gorontalo, Kepala BPBD, Kepala Badan Diklat, Kepala Dinas PUPR, Plt. Sekretaris Dinas Dikbudpora, dan Plt. Kepala Dinas Kesehatan, serta Direktur Utama RSUD Hasri Ainun Habibie serta dr. Triyanto S. Bialangi.
Gubernur Rusli menegaskan upaya mencegah dan mengatasi virus corona atau covid-19 butuh peran dan partisipasi masyarakat. Ia menilai, segala upaya pemerintah akan menjadi sia-sia jika masyarakat tidak mematuhi imbauan pencegahan virus corona yang sudah ada.
“Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Ini inti dari pembicaraan kita hari ini. Walaupun upaya kami sudah maksimal, tanpa ada kesadaran dan partisipasi dari masyarakat maka akan sia-sia. Hanya satu nyawa kita, kalau bukan kita yang jaga, siapa lagi. Intiny adalah kesadaran masyarakat. Mari kita dengar, laksanakan dan pelajari,” ujar Rusli.
Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Gorontalo, Sumarwoto menjelaskan, penetapan status siaga darurat non bencana alam ini bukan tanpa alasan. Ada berbagai peraturan yang mendasari pengambilan keputusan ini.
“Kami sampaikan bahwa penetapan status siaga darurat non bencana alam ini yang pertama berdasarkan UU nomor 24 tahun 2008 dan juga Kepres nomor 7 tahun 2020. Ada juga Perpres nomor 17 tahun 2018. Pak Gubernur sangat hati-hati dalam mengambil keputusan ini, beliau berulang kali juga meminta kami untuk mengkaji hal ini,” ungkap Sumarwoto.
Ia melanjutkan penetapan status ini bukan berarti Gorontalo telah positif corona, melainkan sebagai langkah pencegahan agar seluruh pihak bergerak serentak untuk mencegah masuknya wabah corona ke Gorontalo.
“Melalui penetapan ini, pemprov dan kabupaten kota bisa menggerakkan segala potensi yang ada, baik itu SDM, peralatan dan logistik untuk melakukan pencegahan. Contoh yang nyata adalah pemeriksaan di pintu-pintu masuk, seluruh SDM dan peralatan digerakkan kesitu, supaya kita tidak berlanjut ketahap yang lebih serius lagi,” lanjut Sumarwoto.
Hal lain yang juga adalah tentang kebijakan belajar dan bekerja dari rumah bagi siswa dan ASN di Provinsi Gorontalo. Rusli meminta kebijakan ini tidak diartikan sebagai libur belajar dan bekerja.
“Tadi kami sudah sampeling tentang belajar online keseluruh sekolah SMA sederajat, dan semuanya berjalan dengan baik. Kami pastikan juga siswa mengikuti pelajaran dengan sistem daring, melalui berbagai aplikasi. Ada Google Zoom, Ruang Belajar, banyak sekali. Kami juga pastikan absensi siswa lewat online sehingga kami bisa memantau siswa, agar dia tidak kemana-mana,” tutur Roni Mamu selaku Sekretaris Dinas Dikbudpora Provinsi Gorontalo. (Adv/RL/Read)