Gubernur Gorontalo Tanggapi Langsung Keluhan Petambak Saat Kunjungan ke PT Kimci Jaya Bersaudara

READ.ID,- Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, didampingi Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie, melakukan kunjungan kerja ke PT Kimci Jaya Bersaudara di Kecamatan Popayato Timur, Kabupaten Pohuwato, Selasa (13/5). Kunjungan ini dimanfaatkan oleh petani tambak untuk menyampaikan langsung persoalan dan harapan mereka kepada pemerintah daerah.

Salah satu isu utama yang diangkat adalah keterbatasan akses terhadap pupuk. Mohammad Malongi, perwakilan petambak bandeng, menyoroti belum masuknya sektor perikanan budidaya dalam skema distribusi pupuk bersubsidi dari Kementerian Pertanian. Ia menyebut bahwa produktivitas tambak sangat bergantung pada ketersediaan pupuk, namun hingga kini kebijakan distribusi masih berfokus pada komoditas tanaman pangan seperti jagung.

“Harapan kami, bapak gubernur bisa memperjuangkan agar petambak juga mendapatkan kuota pupuk. Ini penting untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya di daerah kami,” ujar Malongi.

Keluhan lain datang dari pelaku usaha pengolahan hasil perikanan, Melki Lulumutu, asal Desa Patuhu, Kecamatan Randangan. Ia mengungkapkan kesulitan dalam memasarkan produk olahan seperti udang dan bandeng ke luar daerah, khususnya ke kawasan industri Morowali, yang kerap menolak sampel pengiriman dari usaha kecil.

“Kami mohon bantuan pemerintah agar bisa difasilitasi dalam hal pemasaran ke luar daerah. Kami yakin produk kami memiliki kualitas,” katanya.

Menanggapi hal ini, Gubernur Gusnar menyatakan komitmennya untuk membawa aspirasi tersebut ke tingkat nasional. Ia mengakui bahwa selama ini kebijakan pupuk bersubsidi belum menjangkau sektor tambak secara merata.

“Masukan ini sangat penting bagi saya. Saat bertemu dengan Menteri nanti, saya tidak hanya datang untuk berfoto, tetapi membawa aspirasi rakyat. Budidaya ikan seperti bandeng juga butuh pupuk. Ini harus kita perjuangkan agar masuk dalam program pemerintah,” tegas Gusnar.

Terkait pemasaran, gubernur menyatakan akan membangun koordinasi lintas sektor dengan sejumlah industri, termasuk PT Pani Gold dan perusahaan-perusahaan di Morowali. Ia menekankan pentingnya menciptakan relasi industri yang berkeadilan dengan masyarakat lokal.

“Kita ingin agar industri bisa hidup berdampingan dengan masyarakat. Kalau tidak, akan terjadi ketimpangan. Kami akan berupaya agar hasil dari PT Kimci bisa dijual ke berbagai perusahaan, termasuk yang mempekerjakan tenaga kerja lokal,” ujarnya.

Kunjungan ini diharapkan menjadi momentum awal perbaikan sistemik sektor perikanan budidaya di wilayah barat Provinsi Gorontalo, baik dari sisi produksi, distribusi, hingga pemasaran hasil.*****

Baca berita kami lainnya di