READ.ID – Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, memimpin rapat pimpinan evaluasi penyerapan anggaran APBD untuk organisasi perangkat daerah (OPD) Provinsi Gorontalo bulan September 2025, yang digelar di Aula Rumah Jabatan Gubernur, pada Selasa (07/10).
Dalam arahannya, Gusnar menegaskan agar seluruh OPD mempercepat progres fisik dan keuangan di sisa triwulan akhir tahun anggaran.
Ia mengingatkan, bulan Oktober hingga November merupakan fase krusial yang menentukan capaian akhir serapan APBD.
“Kita sudah masuk bulan ke-10, ini fase yang harus diwaspadai. Target November harus jadi target mati hidup. Jangan sampai loyo, semua harus dikejar,” tegas Gusnar.
Gubernur juga meminta setiap pimpinan OPD untuk aktif melakukan evaluasi dan memastikan tidak ada keterlambatan administrasi maupun pelaksanaan kegiatan di lapangan.
Ia menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor agar pelaksanaan proyek fisik dan penyerapan keuangan berjalan beriringan.
Sementara itu, Plt Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Setda Provinsi Gorontalo, Syahrul Biki, memaparkan hasil evaluasi serapan anggaran hingga akhir September. Secara keseluruhan, realisasi fisik mencapai 71,79 persen, sedangkan realisasi keuangan sebesar 67,99 persen, atau mengalami deviasi minus 3,81 persen dari target yang ditetapkan.
Syahrul menjelaskan bahwa dari total 35 OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo, sebanyak 19 OPD berhasil mencapai target baik secara fisik maupun keuangan. Capaian tertinggi diraih Inspektorat Daerah dengan realisasi fisik 86,34 persen dan keuangan 81,3 persen, disusul Sekretariat DPRD Provinsi Gorontalo serta sejumlah OPD lainnya yang dinilai efektif dalam mengelola program pembangunan.
“Capaian ini menunjukkan bahwa sebagian besar OPD mampu menjaga keseimbangan antara progres fisik dan realisasi keuangan. Konsistensi seperti ini harus dipertahankan hingga akhir tahun anggaran,” ujar Syahrul.
Meski capaian rata-rata sudah berada pada kisaran target, Syahrul mengungkapkan masih terdapat 16 OPD yang belum mencapai target, baik dari sisi keuangan maupun fisik. Beberapa di antaranya adalah RSUD Hasri Ainun Habibie, Dinas PUPR, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, yang diminta segera melakukan percepatan realisasi kegiatan.
Menutup rapat, Gubernur Gusnar kembali menegaskan pentingnya menjaga ritme kerja hingga akhir tahun. Ia berharap tidak ada lagi kegiatan yang menumpuk pada bulan-bulan terakhir.
“Kita tidak ingin nanti di bulan-bulan akhir semua panik dan dikerjakan tergesa-gesa. Sekarang waktunya mempercepat dan memastikan semua selesai tepat waktu,” tandasnya.