READ.ID – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie kembali menegaskan, akan memperketat penjagaan masuk ke Provinsi Gorontalo khususnya lewat pelabuhan.
Hal ini dikarenakan ditemukan 10 orang positif test antigen ketika tiba di pelabuhan penyebrangan Kota Gorontalo, minggu malam.
“10 orang ini tidak sedikit. Ini saya takutnya sama dengan kejadian waktu bulan – bulan Juni lalu di bandar udara, itu ada 65 orang porter bandara, CS, dan lainnya positif covid-19. Padahal saat ini kita sudah hijau, nol kasus. Tapi kalau 10 orang ini positif antigen, meski hasil pcr masih menunggu ini tetap mengkhawatirkan,” ungkap Rusli Habibie saat melakukan rapat terbatas bersama Sekdaprov Darda Daraba, Dinas Perhubungan, kepala BPBD, petugas satgas Covid-19, Senin (15/11/2021).
Rusli Habibie menekankan saatnya bertindak dengan tegas. Syarat mutlak masuk ke Gorontalo lewat jalur laut harus bisa menunjukan hasil rapid test negatif dan surat vaksinasi.
Menurutnya tidak ada gunanya di dalam dijaga dengan ketat, tapi justru dari luar kebobolan
“Tidak ada gunanya nanti mereka sampai sini baru kita test antigen. Harusnya sejak mereka berangkat sudah rapid, sama dengan ketika naik pesawat. Pak Sekda buatkan surat, kita minta jadwal kapal apa yang akan masuk Gorontalo dari wilayah mana, kita menyurat ke pemerintah daerah tersebut bahwa syarat masuk ke Gorontalo wajib bawah hasil antigen dan surat vaksin, jika tidak silahkan putar balik,” tegasnya
Gubernur Rusli Habibie juga menambahkan, bukan hanya penumpang yang harus di rapid antigen, tetapi seluruh buruh dan ABK kapal juga wajib di antigen.
Ia akan meminta petugas satgas Covid-19 untuk stand by di pelabuhan -pelabuhan agar bisa langsung memeriksa setiap yang turun dari kapal.
“Saya minta bantuan juga dari TNI/Polri, agar kita sama-sama melaksanakan ini. Para penjual disekitar pelabuhan juga kalau perlu di rapid antigen sekalian. Biar kita tidak kebobolan lagi, sudah sapu bersih di dalam masa kebobolan dari luar, feeling saya mereka ini memang tidak diperiksa,” tambahnya
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Jamal Nganro menyampaikan sepuluh orang positif antigen ini merupakan pelajar/mahasiswa dari Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah, yang tengah berkuliah di Gorontalo.
Saat ini ke sepuluh orang tersebut sementara di isolasi mandiri sambil menunggu hasil PCR dan belum diijinkan beraktivitas.