READ.ID – Wakil Ketua DPRD Gorontalo Utara, Hamzah Sidik mengendus dugaan adanya ‘permainan’ di balik penyalahgunaan pupuk bersubsidi yang terjadi di wilayah Tolinggula.
Hal tersebut sebagaimana terungkap dalam rapat dengar pendapat terkait masalah pupuk bersama Dinas Pertanian, Distributor serta Pengecer.
“Jadi saya mencium ada dugaan mungkin persaingan bisnis atau apa dengan menggunakan tangan-tangan kekuasaan,” ujar Hamzah.
Sebelumnya kata Hamzah dirinya mengaku bereaksi ketika mendengar informasi kepada ketua DPRD bahwa pupuk yang dijual ke daerah lain ini adalah milik masyarakat yang hadir dalam RDP tersebut.
“Tetapi begitu saya kejar ternyata ada dua dari mereka yang tidak masuk dalam rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK),” terangnya.
Selain itu, Hamzah mengatakan berdasarkan penyampaian pihak Dinas bahwa nama-nama yang terdaftar itu ternyata tidak pernah menebus pupuk subsidi tersebut.
“Informasinya mereka menebus tapi tidak ada stok. Stok sudah di jual oleh si pengecer. Padahal tadi setelah kita cek mereka belum pernah menebus,” ungkapnya.
Hamzah juga menambahkan berdasarkan informasi yang dia dapat bahwa stok pupuk yang awalnya terinformasi sudah kosong ternyata masih ribuan di gudang pengecer.
“Setelah kita kejar dan telusuri distributor bilang masih ada stok pupuk itu diantaranya 9500 urea dan 9200 phonska. Tetapi informasi yang disampaikan seakan-akan sudah tidak ada stok ini,” jelasnya.
Sehingga berdasarkan fakta-fakta yang didapat Hamzah menilai dari permasalahan ini seolah-olah ada informasi yang keliru.
“Kalau bukan informasi keliru berarti setingan agar supaya seolah-olah ada masalah padahal setelah kita telusuri dan dicek tidak ada persoalan kelangkaan pupuk ini,” tukas Hamzah.