Harga Ikan Gorontalo Naik-Turun, Tuna Turun, Udang Vaname Naik Tajam

READ.ID,- Harga komoditas perikanan di Provinsi Gorontalo mengalami fluktuasi tajam sepanjang Mei 2025. Data hasil survei enumerator kabupaten/kota yang dirilis Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Gorontalo per 26 Mei 2025 menunjukkan dinamika pasar yang dipengaruhi oleh pasokan, permintaan, dan cuaca.

Ikan Tuna, yang kerap menjadi primadona, tercatat mengalami penurunan harga dari Rp70.000 per kilogram di awal bulan menjadi Rp67.000 pada minggu keempat. Meski begitu, rata-rata harga bulanan Tuna masih berada di angka Rp67.300 per kilogram.

Sementara itu, dua komoditas premium—Kakap dan Kerapu—tetap mencatat harga tinggi dengan rerata masing-masing Rp73.500 dan Rp73.800 per kilogram. Di sisi lain, Bandeng menjadi pilihan ekonomis dengan rata-rata harga Rp24.500 per kilogram, disusul Tongkol di angka Rp27.700 per kilogram.

Menariknya, ikan Nila dan Udang Vaname justru menunjukkan tren kenaikan harga menjelang akhir bulan. Nila mencatat rata-rata Rp41.500 per kilogram, sedangkan Udang Vaname melonjak hingga Rp69.900 per kilogram.

“Fluktuasi ini berkaitan erat dengan kondisi cuaca dan hasil tangkapan nelayan, juga pasokan ke pasar tradisional,” kata Fahrul Amlain, Kepala Bidang Perikanan Budidaya dan Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan DKP Gorontalo, Senin, 26 Mei 2025.

Beberapa komoditas lain seperti Ekor Kuning dan Layang juga mengalami penurunan harga yang cukup signifikan pada minggu keempat bulan ini. Pemerintah daerah, kata Fahrul, terus memantau harga dan menyusun kebijakan berdasarkan data yang dihimpun dari lapangan.

“Kami berkomitmen meningkatkan produktivitas sektor perikanan, baik tangkap maupun budidaya,” ujar Fahrul. Ia menambahkan, DKP tengah memperkuat program bantuan untuk nelayan dan pembudidaya, mulai dari penyediaan sarana produksi hingga pelatihan teknologi budidaya modern.

Langkah-langkah ini diharapkan mampu menjaga stabilitas harga komoditas perikanan dan mendorong peningkatan pendapatan pelaku usaha di sektor ini. “Konsumen dapat menjadikan data ini sebagai acuan berbelanja, sementara pelaku usaha bisa merancang strategi stok dan pemasaran yang lebih adaptif,” ujar Fahrul.

Dengan sinergi pemerintah, nelayan, pembudidaya, dan pelaku pasar, sektor perikanan Gorontalo diharapkan dapat terus tumbuh dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian daerah.*****

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version