READ.ID – Untuk terus menumbuhkan ekonomi masyarakat khususnya perajin sulaman Karawo, Pemerintah Provinsi Gorontalo berharap agar harga penjualan Karawo disesuaikan dengan tingkat kerumitan.
“Hal yang paling utama saat ini kita harus berupaya agar harga Karawo itu disesuaikan dengan tingkat kerumitannya,” Kata Idris Rahim Wakil Gubernur Gorontalo, saat pencanangan Gorontalo Karnaval Karawo (GKK) 2019, Minggu (29/9).
Wagub menambahkan kebiasaan masyarakat pada umumnya membeli Karawo dengan harga rendah, menyebabkan pengrajin Karawo tidak berkembang.
Sebagai warisan budaya, Karawo menjadi identitas masyarakat Gorontalo. Kerajinan ini hidup di tengah masyarakat, dilakukan oleh kaum wanita seusai melakukan aktifitas rumah tangga.
Pemprov Gorontalo terus berupaya agar sulaman Khas Karawo ini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya pengrajin itu sendiri.
Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo sejak lama terus berupaya mempromosikan produk unik ini, salah satunya melalui GKK, sebuah ajang kepariwisataan yang masuk dalam 100 Calendar of Even Kementerian Pariwisata.
Sebelumnya, rencananya Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya selama dua hari akan berada di Gorontalo, menghadiri Festival Gorontalo Karnaval Karawo 2019.
Hal tersebut dibahas dalam rapat yang dipimpin Sekda Provinsi Gorontalo, Darda Daraba, di ruang Dulohupa Kantor Gubernur.
Sekda meminta kepada semua OPD untuk mempersiapkan semuanya, dan memaksimalkan agenda Menteri Pariwisata di Gorontalo, mulai dari kesiapan acara GKK, pesertanya, lokasi serta sarana dan prasarana.
(Rully/Read.id)