READ.ID, – Rapat koordinasi Upaya Khusus (Upsus) Padi, Jagung, dan Kedelai Triwulan II tahun 2019 yang digelar di Hotel Aston, Kota Manado, menitikberatkan pada upaya untuk mencapai target luas tambah tanam komoditi padi.
Berdasarkan data Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian RI selaku penanggungjawab program Upsus Pajale di Provinsi Gorontalo, ada kekurangan target LTT yang harus dikejar pada bulan Juli 2019 ini seluas 15.069 hektar. Dari target LTT periode April-Juli 2019 seluas 39.745 hektar, yang terealisasi baru mencapai 24.676 hektar.
“Dari hasil rekap data periode Oktober 2018 sampai Juni 2019, secara nasional terjadi penurunan sebesar 313.369 hektar dari capaian pada periode yang sama tahun 2017-2018 seluas 13,3 juta hektar. Penurunan terjadi di 21 provinsi termasuk Gorontalo,” jelas Riza Fahrizal, Kabid Program dan Evaluasi Pusat Penyuluh Pertanian Kementerian Pertanian.
Di Provinsi Gorontalo terjadi penurunan sebesar 8.274 hektar. Jika pada periode Oktober 2017 sampai Juni 2018 realisasinya mencapai 55.225 hektar, maka pada periode Oktober 2018 sampai Juni 2019 turun menjadi 46.950 hektar.
“Sampai bulan Juli ini khusus Upsus jagung di Gorontalo sudah melebihi 100 persen, kita sangat mengapresiasi capaian ini. Yang perlu kita talangi sekarang adalah Upsus padi, perlu strategi percepatan LTT,” tandasnya.
Rakor Upsus diikuti oleh Dinas Pertanian Provinsi dan kabupaten/kota. Turut hadir pada pembukaan rakor tersebut Aster Kasdam XIII/Merdeka Kolonel Kav Abdul Haris yang mewakili Pangdam XIII/Merdeka, serta Komandan Korem 133/Nani Wartabone Kolonel CZI Arnold AP. Ritiauw.***