READ.ID – Kementerian Komunikasi dan Informatikan (Kominfo) RI merilis, puncak sebaran hoaks dan hasutan terkait isu Papua terjadi pada 30 Agustus 2019 dengan jumlah url mencapai 72.500.
“Distribusi hoaks atau hasutan isu papua terus menurun, 42 ribu url di tanggal 31 Agustus 2019, 19 ribu url di tanggal 1 September, lalu menurun menjadi 6.060 url di tanggal 6 September,” kata Ferdinandus Setu Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo.
Pemerintah kembali mengimbau kita semua untuk tidak menyebarkan informasi hoaks, kabar bohong, ujaran kebencian berbasis SARA, hasutan dan provokasi melalui media apapun termasuk media sosial.
“Ini dimaksud agar proses pemulihan kembali secara total seluruh wilayah Papua dan Papua Barat cepat berlangsung,” ujar Ferdinandus Setu.
Sehubungan dengan situasi dan kondisi keamanan di seluruh wilayah Provinsi Papua Barat sudah kondusif, Pemerintah membuka kembali seluruh layanan data yang diselenggarakan oleh operator seluler di 13 kabupaten/kota di provinsi tersebut, pada Rabu (11/9) pukul 16.00 WIT.
Sementara itu, hingga Rabu (11/9), untuk wilayah Provinsi Papua, pembatasan layanan data internet masih dilakukan di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura.
Pemerintah akan terus memantau situasi dan kondisi keamanan di kedua wilayah tersebut dalam 1 (satu) atau 2 (dua) hari ke depan.
Dari 29 Kabupaten/kota di wilayah Papua , Kominfo sudah membuka blokir layanan data internet untuk 27 Kabupaten yaitu, Kabupaten Keerom, Puncak Jaya, Puncak, Asmat, Boven Digoel, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah.
Kabupaten Intan Jaya, Yalimo, Lanny Jaya, Mappi, Tolikara, Nduga, Supiori, Waropen, Merauke, Biak Numfor, Yapen, Sarmi, Paniai, Dogiyai, Deiyai, Pegunungan Bintang, Yahukimo, Nabire, Jayawijaya dan Mimika. (ContentWriter/Read.id)