READ.ID – Hingga 9 Juni 2020, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Gorontalo telah melakukan uji swab 3.355 spesimen terkait penanganan Covid-19 di daerah setempat.
Kepala BPOM Gorontalo Yudi Noviandi menjelaskan, laboratorium di BPOM telah dilengkapi fasilitas yang cukup canggih. Ada ruang bio sefety cabinet sebagai tempat kerja untuk melindungi penguji dari risiko kontaminasi. Ada juga automatic extraction robotic untuk mengambil RNA atau asam ribonukleat uji swab
“RNA yang sudah di master mix dimasukkan ke alat PCR untuk mendeteksi spesimen tersebut positif atau negatif. Alat ini bisa melakukan uji 500 spesimen per hari. Hingga 9 Juni 2020 kita sudah melakukan uji swab kepada 3.355 spesimen,” jelas Yudi, Selasa (09/6).
Yudi menuturkan, uji swab di BPOM Gorontalo telah telah diakui oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementrian Kesehatan (Kemenkes).
Uji laboratorium dengan metode real time RT-PCR itu telah dilakukan uji konfirmasi di laboratorium Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Balitbangkes Kemenkes dengan hasil 100% sesuai.
“Alhamdulillah BPOM Gorontalo sudah mendapat pengakuan dari Balitbangkes untuk uji spesimen covid-19. Itu artinya, uji swab yang kita lakukan sejak 24 April sudah sesuai standar dan prosedur yang ada,” ujar Yudi.
Sementara itu, Juru bicara gugus tugas penanganan Covid-19 Provinsi Gorontalo, dr. Triyanto Bialangi menjelaskan, hingga 9 Juni 2020 sudah ada total 3642 spesimen warga Gorontalo yang diuji swab. Diantaranya 3.355 spesimen diuji di BPOM, sementara sisanya diuji di BLK Makassar, BTKL Manado serta di Balitbangkes Kemenkes di Jakarta. Ribuan spesimen itu diambil dari setiap sampel cairan tenggorokan dan hidung.
Sebelumnya Triyanto mengatakan, pihaknya setiap hari melakukan tracking kontak dan melakukan swab. Kemudian pemeriksaannya kirim ke BPOM Gorontalo dan tidak perlu menunggu berapa hari. Hasilnya kemudian langsung diumumkan.
“Setiap hari itu kita melakukan uji swab dan hasilnya langsung diumumkan berapa yang positif dan berapa yang negatif,” ujar Triyanto.
Triyanto menambahkan, pihaknya menyambut baik keluarnya pengakuan dari Balitbang Kemenkes RI terkait pengujian swa di BPOM Gorontalo. Menurutnya, hasil uji konfirmasi 100% ini tidak saja penting secara produser, tetapi juga meningkatkan nilai kepercayaan publik.
“Alhamdulillah ini perlu kita syukuri. Upaya bapak Gubernur Rusli Habibie dan semua pihak agar Gorontalo bisa melakukan uji swab PCR mandiri sampai saat ini bisa terlaksana. Kita tidak bisa membayangkan, bagaimana sulit dan lamanya proses uji sampel jika harus dikirim terus ke Manado, Makassar atau bahkan Jakarta,” tandasnya.
Berdasarkan data dari gugus tugas per Selasa 9 Juni 2020, total terkonfirmasi positif Covid-19 di Gorontalo 139 orang, dirawat 70 orang, sembuh 62 orang dan meninggal 7 orang. (RL/Read/Pemprov)