READ.ID – Penyebaran kasus HIV-AIDS di Provinsi Gorontalo hingga Juni 2021 mencapai 64 kasus. Data ini sesuai validasi data yang masuk di Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo sampai tanggal 4 Juni 2021.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dikes Provinsi Gorontalo dr Irma Cahyani Ranti menjelaskan, dari jumlah 64 kasus tersebut, merupakan pengelempokkan dari masing-masing 40 kasus stadium HIV dan 24 kasus stadium AIDS.
Menurut dr. Irma, data ini menunjukan sebanyak 62,5% kasus yang ditemukan dini berada pada kasus stadium HIV.
Jika dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, laki-laki lebih mendominasi jumlah tersebut. Yaitu sebanyak 51 orang dan perempuan 13 orang.
“Nah, dari semua kasus yang ditemukan pada tahun 2021 ini sudah 79,6% atau 51 orang yang dalam pengobatan (on ARV), 8 orang sudah meninggal, 1 orang sedang dalam terapi TB, 1 orang lost kontak dengan petugas serta ada 3 orang yang belum memulai pengobatan ARV,” terang dr. Irma.
Dirinya menegaskan, yang menjadi tugas penting saat ini, yaitu menemukan orang yang lost kontak, dengan terus melakukan edukasi dan konseling kepada yang belum ARV.
Ditambahkannya, ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan kasus ini terus menyebar di masyarakat. Diantaranya, kata Irma, yakni perilaku LSL (Lelaki Sex Lelaki) sebanyak 34 kasus.
“Disusul dengan heteroseks, pasangan ODHa, serta ada yang belum diketahui faktor resikonya,” lanjut Irma.
Menurutnya, kasus HIV-AIDS sendiri, dapat dikatakan seperti fenomena gunung es, sebab masih banyak yang belum terdeteksi. Olehnya, hal ini sangat membutuhkan keterlibatan semua pihak, terutama peran keluarga sendiri.
Tidak hanya itu, kata Irma, ini menjadi perhatian serius agar generasi muda tidak melakukan hal-hal yang membuatnya berisiko tertular HIV-AIDS.
“Ingat, semua pihak harus ikut terlibat tidak hanya dalam upaya mencegah penularan, dengan memberikan edukasi bahwa perilaku seks yang tidak sehat berisiko tinggi tertular penyakit,” bebernya.
Jika melihat data, terungkap bahwa penularan kasus HIV-AIDS menurut klasifikasi jenis pekerjaan, paling didominasi oleh ASN, karyawan swasta, tenaga kesehatan, pekerja sektor informal, ibu rumah tangga, pengangguran hingga tokoh agama.
Terakhir, dirinya mengingatkan agar setiap orang wajib menllindungi diri dan mencegah kasus HIV-AIDS, agar tidak tertular dengan penyakit yang berbahaya, pungkasnya.
(Rls/Read)