IAIN Sultan Amai Gorontalo Bersiap Bertransformasi Menjadi UIN, Kemenag dan Pemprov Siap Kawal

READ.ID – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo terus memantapkan langkah menuju perubahan status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).

Transformasi ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Agama Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi Gorontalo.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Gorontalo, Dr. H. Kaswad Sartono, S.Ag., M.Ag, usai melakukan audiensi bersama Gubernur Gorontalo, Senin (21/07) di Rumah Jabatan Gubernur. Dalam pertemuan tersebut, salah satu poin utama yang dibahas adalah percepatan alih status IAIN menjadi UIN.

“Perubahan status dari IAIN menjadi UIN Gorontalo merupakan program prioritas Kementerian Agama. Ini bukan sekadar pergantian nama, tapi bagian dari penguatan kapasitas kelembagaan, akademik, dan daya saing kampus,” ujar Kaswad.

Ia meyakini bahwa IAIN Sultan Amai telah melakukan berbagai persiapan menuju transformasi tersebut, baik dari sisi kurikulum, tata kelola kelembagaan, maupun sumber daya manusia. Langkah ini, menurutnya, juga menjadi bagian dari pola pengembangan berjenjang yang diterapkan Kementerian Agama.

“Dari STAIN menjadi IAIN, kemudian dari IAIN ke UIN, dan selanjutnya didorong menuju perguruan tinggi dengan akreditasi unggul. Ini bagian dari program nasional yang menyasar pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan tinggi keagamaan di seluruh Indonesia,” tambahnya.

Transformasi IAIN menjadi UIN dipandang strategis karena akan membuka peluang lebih luas bagi pengembangan program studi lintas disiplin dan memperluas akses pendidikan berbasis keislaman yang inklusif, adaptif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Dukungan dari pemerintah daerah juga dinilai sangat penting dalam mewujudkan proses ini. Gubernur Gorontalo dalam pertemuan tersebut menyatakan komitmen Pemprov untuk turut mendorong percepatan status UIN, mengingat keberadaan kampus Islam negeri ini menjadi salah satu pilar dalam pengembangan sumber daya manusia dan penguatan nilai-nilai keagamaan di daerah.

Kaswad menegaskan, kolaborasi antara Kemenag, kampus, dan pemerintah daerah akan menjadi kunci sukses dalam proses transisi ini.

“Perlu kita kawal bersama agar prosesnya berjalan lancar dan membawa manfaat yang luas,” pungkasnya.

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version