READ.ID,- Di tengah derasnya arus digitalisasi dan meningkatnya penggunaan teknologi informasi, Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie menekankan pentingnya mempertahankan minat terhadap buku fisik. Pesan ini disampaikannya dalam kegiatan bedah buku Menggerakkan Roda Zaman: Rujukan Sejarah Perempuan Gorontalo yang digelar di Kantor Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Gorontalo, Kamis (22/5/2025).
Dalam sambutannya, Idah mengakui bahwa generasi muda saat ini lebih akrab dengan media digital, termasuk teknologi kecerdasan buatan. Namun ia menilai bahwa perpustakaan dan buku fisik tetap memiliki peran penting dalam menjaga budaya literasi.
“Secara pribadi, saya masih senang membaca buku fisik. Saya suka ke perpustakaan, suka membeli buku, karena saya bisa menandai bagian penting dengan stabilo dan menulis catatan di dalamnya. Rasanya lebih cepat dipahami daripada membaca di layar digital,” ujarnya.
Idah juga menyoroti tantangan penggunaan media digital, yang menurutnya bisa mengganggu fokus pembaca dan menyulitkan dalam menelusuri kembali informasi yang telah dibaca.
“Kalau kita tidak hati-hati, tulisan bisa hilang, atau susah dicari kembali. Buku fisik memberi pengalaman yang berbeda, lebih mendalam dan personal,” tambahnya.
Menurut Idah, minat terhadap buku fisik di Provinsi Gorontalo masih cukup tinggi, terutama di wilayah kota. Ia menyebut toko buku dan penerbit lokal terus menyediakan bahan bacaan yang beragam dan bermutu.
“Media digital bisa menjadi pelengkap untuk menghadapi modernisasi. Tapi buku tetap memiliki tempat istimewa di hati para pecinta ilmu,” tutupnya.
Kegiatan bedah buku ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Gorontalo Ridwan Hemeto, Rektor UNBITA Elis Rahma, penulis buku sekaligus akademisi Basri Amin, Prof. Nani Tuloli, serta para dosen, kepala sekolah, pustakawan, dan pegiat literasi dari berbagai daerah di Gorontalo.******