READ.ID – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo, Indri Monoarfa menyampaika, urusan banjir yang terjadi disejumlah wilayah di Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo Utara sejak Minggu (1/3/2020) adalah tanggungjawab kita bersama.
“Bencana banjir ada adalah urusan semua pihak. Apalagi kami sebagai wakil rakyat, tentu mempunyai tanggung jawab atas masalah tersebut,” ujar Indri di Kantor DPRD Provinsi Gorontalo, Senin (1/3).
Menurut anggota Komisi IV DPRD Provinsi ini, banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo Utara tersebut, diakibatkan oleh berbagai faktor.
“Kalau banjir di Gorontalo Utara, itu adalah dapil saya. Penyebabnya, bisa jadi adalah sampah yang berserakan. Selokanya juga di sana, kan, banyak yang sudah rusak. Maka, terjadi penumpukan sampah. Namun, kita masih akan menyelidiki lagi terkait faktor dari penyebab banjir yang terjadi,” kata Indri.
Penyebab banjir, kata Indri, isu yang beredar terdapat penebangan liar dan aktifitas pertambangan. Hanya saja, pihaknya akan memastikan kebenaran dari informasi tersebut.
“Pada dasarnya, saya turut prihatin dengan bencana ini. Insah Allah pada Rabu, lusa itu, kita akan berkunjung ke lokasi banjir. Kita akan membawa logistik yang telah disiapkan oleh pemerintah. Semua pihak memang harus bertanggung jawab, bencana ini adalah urusan kita bersama,” ungkap Indri.
Ia menambahkan, bahwa pihak-pihak yang mempunyai tugas dalam penanganan banjir, agar segera bertindak cepat. Menyediakan posko bencana, obat-obatan yang diperlukan, serta kebutuhan lain yang menjadi kebutuhan korban banjir.
“Saya sudah dengar juga katanya telah ada korban. Saya pribadi turut prihatin dengan kejadian ini. Keadaan ekstrem yang terjadi sekarang ini kita harap semoga tidak ada korban lagi. Insah Allah bencana ini sama-sama kita lewati. Setiap korban adalah saudara kita. Setiap bencana adalah tanggung jawab kita,” tutur Indri.
Banjir dengan ketinggian air 60 Cm sampai 1 Meter terjadi di Kabupaten Gorontalo, yakni di Kecamatan Boliyohuto, di Desa Tolite, Desa Bongongoayu, dan Desa Dinoniyohu. Sementara di Kecamatan Tibawa, terjadi di desa Datahu.
Perlu diketahui, berdasarkan Data Basarnas Provinsi Gorontalo, korban yang terdampak banjir di Kabupaten Gorontalo mencapai 2.848 jiwa. Warga yang telah menungsi mencapai 1.827 jiwa yang terjadi di sejumlah wilayah kecamatan di daerah tersebut.
Di Gorontalo Utara sendiri, banjir terjadi di Desa Monas, Desa Pilohulata, dan Desa Tudi, di Kecamatan Monano. Wilayah lain, yakni Desa Imana, di Kecamatan Atinggola dan Desa Tolango, Desa Iloheluma, di Kecamatan Anggrek. (Adv/Aden/RL/Read)