READ.ID – Workshop regional yang digelar ICCTF Kementerian PPN/Bappenas RI di Gorontalo yang sudah berlangsung dua hari sejak Selasa sampai Rabu (23/07/2025) di Gedung Saronde Hotel Aston Gorontalo, sangat penting dan strategis.
Karena menurut Ketua Tim Pengembangan Pendanaan Berkelanjutan Infrastruktur Pesisir Nasional, Dr. Ir. Asbar, M.Si, tidak hanya membahas Gorontalo sebagai salah satu dari 11 provinsi yang direncanakan akan dilakukan pengembangan kawasan konservasi dan pelabuhan perikanan.
Akan tetapi, menjadi wadah bagi seluruh pemangku kepentingan termasuk Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam hal ini instansi terkait, untuk memanfaatkan peluang melalui proyek LAUTRA.
“Agenda ini sosialisasi hasil anilisis dan identifikasi infrastruktur pesisir dalam rangka peningkatan fungsi dari kawasan konservasi dan tiga pelabuhan di Gorontalo. Untuk mencari strategis pembiayaan untuk kawasan konservasi dan tiga pelabuhan perikanan. Artinya, akan ada pengembangan infrastruktur pelabuhan di Gorontalo,” ujar Dr. Ir. Asbar, saat diwawancara awak media.
Lanjut Dr. Ir. Asbar, LAUTRA sendiri merupakan proyek Bank Dunia yang menargetkan pengembangan kawasan konservasi dan 22 pelabuhan termasuk di Gorontalo yang masuk di wilayah Indonesia Timur.
“Untuk infrastruktur di sekitar kawasan konservasi itu mulai dari perikanan tangkap berkelanjuta, budidaya berkelanjutan, limba padat dan pariwisata, energi terbarukan dan ramah lingkungan,” ungkap Dr. Ir. Asbar.
Kenapa Gorontalo masuk diantara belasan provinsi di Indonesia Timur, menurutnya karena Gorontalo memiliki potensi besar dalam pengembangan kawasan konservasi dan pelabuhan tangkap termasuk budidaya bidang perikanan dan lain sebagainya.
“Misal, Gorontalo sendiri memiliki pelabuhan perikanan dan pariwisata seperti di Botubarani, Biluhu Timur dan Olele. Kegiatan ini juga menjadi agenda terpenting bagi daerah untuk melindungi garis pantai sehingga terjaga ekosistemnya,” pungkas Dr. Ir. Asbar.(read.id/ink).