READ.ID – Wali Kota Marten Taha menegaskan, saat ini pemerintah Kota Gorontalo telah melakukan tiga langkah penting secara sistematis, dalam mengatasi dampak kekeringan akibat kemarau panjang yang dialami saat ini.
Tiga langkah ini, dipaparkan Wali Kota Marten Taha, dalam rapat forkopimda diperluas bersama penjabat gubernur, dalam rangka mengantisipasi dampak kekeringan akibat kemarau panjang di Provinsi Gorontalo, Selasa (12/9/2023).
Dalam pemaparannya, Wali Kota menyebut bahwa tiga langkah tersebut yakni, pertama melakukan mitigasi.
“Artinya, upaya dalam rangka mengurangi resiko bencana yang terjadi akibat kekeringan”, ungkap Marten Taha.
Untuk yang kedua, kata Wali Kota yaitu penanganan, baik dilapangan maupun tempat kejadian.
“Serta, upaya yang ketiga adalah gerakan perlindugan sosial, yang dinilai sangat penting”, jelasnya.
Wali Kota menambahkan, saat ini pula, pemerintah Kota Gorontalo, juga telah melakukan upaya lain dalam mengatasi dampak kekeringan ini.
Yaitu, dengan mendirikan posko bencana alam kekeringan, di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Gorontalo, yang siap setiap saat menerima laporan dari masyarakat, apabila terjadi dampak kekeringan.
Selain itu, Marten Taha juga menegaskan, bahwa dalam anggaran APBD Kota Gorontalo, juga terdapat asuransi kepada petani, apabila terjadi gagal panen.
“Yaitu, dengan mengganti 10 Juta per hektar, kepada para petani yang mengalami gagal panen”, ujar Wali Kota.
Kemudian, upaya yang dilakukan adalah dengan menyiapkan pasokan air bersih yang sudah di produksi melalui sistem, apabila terdapat satu wilayah yang mengalami kekurangan air bersih.
“Nah, bantuan air bersih ini, tidak hanya diperuntukkan bagi daerah Kota Gorontalo saja, namun apabila ada daerah lain yang membutuhkan pun akan diberikan bantuan”, tegas Marten Taha.
Terakhir, Wali Kota Marten Taha menyatakan bahwa siap untuk bersinergi dan bekerja sama, dalam melakukan upaya-upaya mengatasi dampak kekeringan akibat kemarau. (Rinto/Read)