Ismail Pakaya Minta Seluruh Pihak Seriusi Fenomena Bunuh Diri

Fenomena Bunuh Diri

READ.ID – Maraknya fenomena kasus bunuh diri yang akhir – akhir ini terjadi di Provinsi Gorontalo, membuat Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya resah.

Melihat tiga kasus bunuh diri yang terjadi selama sebulan terakhir, Penjagub mengajak seluruh stakeholder di Provinsi Gorontalo untuk menseriusi masalah ini. Terlebih fenomena ini banyak terjadi dikalangan kaum wanita dengan usia di bawah 25 tahun.

“Sejujurnya ini diluar konteks pelantikan KONI. Tapi sebulan saya di sini sudah tiga orang yang bunuh diri. Saya ingin mengajak kita semua termasuk teman teman KONI menjadi bagian dari pembinaan kita terkait masalah ini, karena jujur ini sangat mengkhawatirkan bapak ibu sekalian,” kata Ismail Pakaya, saat memberikan sambutan pada Pelantikan Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Gorontalo periode 2023-2027, Kamis, (15/6/2023).

Fenomena bunuh diri ini tentunya harus bisa menggerakan semua pihak untuk turut membantu menekan kasus ini. Ismail akan mengajak seluruh Forkopimda termasuk bupati wali kota untuk duduk bersama menseriusi masalah ini. Pemerintah harus bisa mencari solusi secepat mungkin apa yang harus dilakukan, terlebih kasus ini banyak terjadi pada generasi muda yang diharapkan bisa jadi generasi penerus pembangunan Provinsi Gorontalo dimasa akan datang.

“Mungkin karena tidak ada aktivitas, tidak ada olahraga, kesenian, jadi merasa kesepian, putus asa dan lain lain. Intinya kita butuh semua pihak, karena kalau dari segi pendidikan yang SD dan SMP kewenangannya ada pada pak walikota dan bupati. Sedangkan tingkatan SMA itu ada di pemerintah Provinsi. Jadi nanti bersama teman-teman Forkopimda kita harus cari solusinya, sekaligus mari kita hidupkan lagi olahraga di masyarakat,” tegasnya.

Terkait kepengurusan KONI Provinsi Gorontalo yang baru, Staf Ahli di Kemenaker RI ini berharap, dapat terus memajukan olahraga di Provinsi Gorontalo. Terlebih, kepengurusan yang baru ini masih dinahkodai ketua yang lama termasuk orang-orang yang lama, jadi tidak perlu bersosialisasi dan beradaptasi kembali, yang diperlukan adalah kerja nyata untuk atlet-atlet dan olahraga di Gorontalo.

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version