READ.ID – Rentetan kontroversi yang melibatkan anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyudin Moridu, kini telah menjadi fenomena digital. Mulai dari video viral “rampok uang negara” hingga keputusan pemecatannya oleh PDI Perjuangan, kasus ini merajai tren pencarian Google di Gorontalo dalam 24 jam terakhir dan bahkan menjadi berita utama (headline) di Google News.
Lonjakan drastis dalam volume pencarian ini menunjukkan bahwa publik Gorontalo menaruh perhatian sangat besar terhadap kasus yang dinilai mencoreng wajah parlemen daerah. Kata kunci seperti “Wahyudin Moridu”, “video DPRD Gorontalo”, hingga “pemecatan PDI Perjuangan” membanjiri mesin pencari, menandakan rasa penasaran dan tuntutan akuntabilitas dari masyarakat.
Popularitas kasus ini di dunia maya berawal dari sebuah video singkat yang memperlihatkan Wahyudin dengan sengaja melontarkan pernyataan provokatif.
“Kita hari ini menuju Makassar menggunakan uang negara. Kita rampok aja uang negara ini, kan. Kita habiskan aja. Biar negara ini semakin miskin,” ucapnya.
Video tersebut tidak hanya memicu kemarahan, tetapi juga spekulasi liar di kalangan warganet mengenai kondisi Wahyudin saat itu, dengan banyak yang menduga ia berada di bawah pengaruh zat terlarang.
Respons cepat dan tegas datang dari partai yang menaunginya. DPP PDI Perjuangan secara resmi mengumumkan pemecatan Wahyudin Moridu dari keanggotaan partai dan jabatannya di DPRD. Ketua DPP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak dapat ditoleransi dan proses Pergantian Antar Waktu (PAW) akan segera dijalankan.
Dari sebuah klip di media sosial, kasus Wahyudin Moridu kini telah bertransformasi menjadi isu publik terbesar di Gorontalo, yang perkembangannya dipantau secara ketat oleh ribuan pasang mata melalui dunia digital.