READ.ID – Revitalisasi kawasan Lapangan Taruna Remaja mulai dilakukan oleh Pemerintah Kota Gorontalo melalui Dinas Pariwisata dan Kepemudaan Olahraga. Proyek pengembangan ini dilakukan dengan tujuan mengembalikan fungsi dari lapangan taruna sebagai alun-alun kota.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Gorontalo, Zamroni Agus, saat dikonfirmasi baru-baru ini
Dirinya mengatakan, pengembangan kawasan taruna remaja ini, dilatarbelakangi oleh kondisi eksisting lapangan taruna yang tidak mendukung fungsinya sebagai alun-alun kota.
Menurutnya, hal ini disebabkan oleh keberadaan para pedagang dan wahana permainan yang memenuhi lapangan setiap harinya, sehingga fungsi alun-alun sulit direalisasikan.
Ia menyebut, ada pedagang dan pemilik wahana permainan yang sudah menguasai seluruh bagian dari lapangan taruna setiap harinya, mulai dari sore hingga malam hari.
Bahkan, kondisi ini diperparah lagi dengan tidak adanya saluran pembuangan untuk limbah-limbah, yang dihasilkan oleh para pedagang membuat kawasan ini menjadi jorok.
Zamroni juga mengungkap, jumlah anggaran yang digelontorkan untuk pengembangan kawasan tersebut, yakni sebesar Rp 4,6 miliar yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK).
Besar anggaran itu, digunakan untuk pembangunan item-item, yang diantaranya pengembangan lokasi, yaitu bangunan menara pandang dengan koridor dua dan tiga lantai sebagai Menara pandang sekaligus pembatas area, 10 kios kuliner, dan 10 kios souvenir.
“Kios kuliner itu dibangun sebanyak 10 unit untuk 20 pedagang. Jadi, masing-masing kios akan ditempati oleh dua pedagang karena tiap kios kita buat agak besar,” jelasnya.
Kemudian, sebagai standar tempat wisata kita juga menyiapkan kios souvenir, jadi kita siapkan 10 kios souvenir, sebagai tempat berbelanja oleh-oleh bagi para wisatawan yang datang ke kota Gorontalo
Lebih lanjut, Zamroni menuturkan, pembangunan saat ini dalam tahap penyelesaian akhir dan ditargetkan akan rampung pada minggu ketiga Desember 2024.
Ia berharap, kawasan ini sudah dapat digunakan oleh masyarakat pada awal tahun 2025.