Jelang Ramadhan, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Usulkan Konsep Work From Anywhere

READ.ID – Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Dr. Hartanto, M.H., M.Mar.E., mengatakan, mereka mengusulkan ke Presiden penerapan konsep work from anywhere (WFA) atau bekerja dari mana saja menjelang Lebaran 2025.

“Kami mohon ke presiden agar ada yang namanya konsep WFA artinya masyarakat pegawai bisa pulang lebih dulu, kerja dari rumah atau dimana saja supaya tidak terjadi penumpukan penumpang mendekati hari-hari kritis,” ujarnya, dilansir dari laman Antaranews, Selasa (14/1/25).


banner 468x60

Dalam kesempatannya, ia mengatakan, idealnya jika arus mudik dan arus balik pada H-7 dan H+7 maka Work From Anywhere diterapkan sejak H-12 dan H+12 dari Lebaran yang diperkirakan jatuh di akhir Maret 2025.

“Kalau kemarin kami hitung H-12 atau 10 tapi yang jelas tidak 7 hari (jarak dari Lebaran),” ujarnya.

Kemenhub melihat ide yang lahir dari Menteri Perhubungan langsung ini perlu dicoba sebab pemerintah membutuhkan solusi dari mengurai kepadatan angkutan lebaran salah satunya angkutan laut.

“Bukan karena dapat libur kami senang, tapi jadwal kritis ini perlu ada solusi salah satunya mengurai supaya masyarakat pulang lebih cepat dibanding menunggu H-7 dan H+7 lalu menumpuk, kalau bisa dari H-10,” jelasnya.

Pemerintah sendiri memprediksi pada Lebaran 2025 akan ada peningkatan aktivitas angkutan laut, sehingga selain opsi konsep WFA, rutinitas rampcheck tetap dijalankan.

Selain itu di 224 pelabuhan, Kemenhub khususnya Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut akan membangun posko, memantau melalui pusat komando, dan menyusun kesepakatan berangkat dari usulan stakeholder pelayaran.

Ia juga mengingatkan saat arus mudik di Bali akan berlangsung Hari Raya Nyepi, sehingga Ditlala Kemenhub akan turut berkoordinasi dengan direktorat darat terkait skema yang tepat.

Anggota DPR RI sekaligus Pemilik PT Dharma Lautan Utama (DLU) Bambang Haryo Soekartono, menambahkan perusahaannya sendiri akan lebih awal melakukan evaluasi angkutan lebaran 2024 untuk jadi panduan tahun ini.

Salah satu yang mereka soroti dan penting di momentum arus angkutan lebaran kali ini adalah optimalisasi pergerakan angkutan logistik.

“Biasanya saat lebaran logistik dihentikan, bagaimana logistik terakomodir sebelum adanya kebijakan itu, kemudian persiapan angkutan lebaran, kami menyiapkan armada termasuk SDM-nya selama 2 bulan, kemudian potongan harga bagi pemudik yang berangkat lebih awal sesuai harapan Kemenhub,” tutupnya.

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90
banner 728x90
banner 728x90