READ.ID – Sejumlah Jemaah Tabligh alumni ijtima se-Asia di Gowa mengaku diperlakukan dengan baik selama dikarantina di Asrama Haji Kota Gorontalo.
Salah satu Jemaah Tabligh, Feky Van Gobel mengatakan, awalnya kaget ketika harus dikarantina, tapi ia menegaskan diperlakukan dengan baik dan layak oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo. Tidak ada perlakuan buruk dan diskriminatif yang diterimanya.
“Hanya hari pertama itu saya agak kaget, syok begitu. Tapi selanjutnya semua berjalan normal. Kami diperlakukan dengan sangat manusiawi,” ungkap Feky, Rabu (22/04).
Sementara itu, Fitroy Ishak yang juga anggota Jemaah Tabligh menambahkan, selama karantina mereka mendapatkan asupan gizi yang baik. Tim medis juga terus memantau perkembangan kesehatan mereka.
“Kami diberi makan tiga kali sehari, berbagai makanan ringan, obat-obatan dan multivitamin. Ada juga dokter dan tenaga medis yang berjaga, sehingga sewaktu-waktu kami merasa kurang enak badan bisa langsung diperiksa,” imbuhnya.
Selain asupan gizi dan obat-obatan, mereka mengaku juga sering berolahraga setiap pagi. Olahraga yang diikuti oleh seluruh anggota JT itu dipimpin oleh anggota TNI yang bertugas di tempat tersebut.
Di akhir penyampaiannya, keduanya mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Gorontalo untuk perlakuan dan pelayanan yang baik selama karantina.
Testimoni ini membantah tudingan sejumlah oknum politisi yang menyatakan anggota Jemaah tabligh di mess haji diperlakukan dengan tidak layak oleh Pemprov Gorontalo. (RL/Read/Humas Pemprov)