READ.ID – VG salah seorang Jamaah Tabligh (JT) yang sempat menjalankan karantina di Asrama Haji Gorontalo, mengatakan bahwa, apa yang mereka rasakan tidak seperti tudingan atau tulisan Alyun Hippy (AH) dalam postingan di Facebook yang mengatakan telah terjadi kejahatan kemanusiaan.
“Kalau mau wawancara, itu harus seizin saya kalau ingin merekam, ternyata oknum tersebut tidak izin kepada saya kalau pembicaraan itu direkam, nanti saya tahu dari pak Hamzah Sidik, jika pembicaraan saya direkam oleh oknum tersebut,” kata VG memberikan keterangan persnya.
Ia menambahkan, kemudian rekaman pembicaraan dirinya direkam dan dijadikan bahan untuk “menghantam” pemerintah.
“Kalau saya tahu akan seperti itu, saya tidak terima itu melanggar hukum,” ujarnya.
Dengan tegas dirinya menyatakan tidak ingin menjatuhkan pemerintah, ia mengaku dihari pertama saat karantina, ibarat mau perang, dirinya kelabakan karena tidak membawa perlengkapan.
Namun di hari kedua karantina di Asrama Haji Gorontalo, semua ada bahkan kami tidak ada kekurangan makanan, pelayanan sangat baik.
Sebelumnya, Alyun Hippy dalam tulisannya, mengungkapkan ada “Kejahatan Kemanusiaan di Fasilitas Isolasi ODP Covid 9, Asrama Haji Gorontalo”.
Alyun Hippy, ketika dihubungi terkait hal tersebut, nomor handphonenya tidak aktif. (RL/Read)