READ.ID – Juru Bicara (Jubir) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Haris Tome angkat bicara mengenai permasalahan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di wilayah setempat.
Pasalnya, sebelumnya telah beredar informasi adanya kualitas barang bantuan yang kurang baik.
Kemudian, adanya juga kabar pemaksaan terhadap pemilik Elektronik Warung (E-Warung) yang dilakukan oleh pihak suplayer.
Haris Tome menyampaikan pemerintah telah melakukan pertemuan dalam rapat tim koordinasi dan disepakati E-Warung dapat bekerja sama dengan pihak suplayer atau pemasok.
Dirinya menjabarkan beberapa ketentuan yang mesti dipenuhi dalam kerja sama penyaluran BPNT di Gorontalo ini.
Syarat itu diantaranya memerhatikan kualitas barang, kesesuaian harga pasar, dan kepastian ukuran/takaran atau jumlah barang.
“Kemudian juga Ketepatan waktu dan Tepat sasaran. Karena tujuan bansos sembako ini salah satunya adalah mengatasi stanting. Berikutnya juga tepat administrasi,” jelasnya.
Artinya, kata Haris Tome, keluarga penerima manfaat (KPM) pada saat mengesek harus terima struk pembelian atau nota.
Sementara itu, berkaitan dengan adanya permasalahan kualitas barang dan suplayer, dirinya menyebutkan hal itu muncul diduga akibat adanya persaingan para pemasok. Bisa pula karena masalah teknis penyalurannya.
(RL/Read)
