READ.ID – Touring Jelajah Wisata Sulawesi (JWS) yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Gorontalo dinilai turut mengantisipasi penurunan jumlah wisatawan dari dampak virus Corona.
Kepala Bappeda Provinsi Gorontalo, Budiyanto Sidiki mengatakan, perlu ada pertukaran wisatawan se Sulawesi untuk menutupi lesunya kunjungan wisatawan asing pasca virus corona. Dimana, saat ini Hotel, resto, pasar dan jasa pariwisata lain menjadi sepi pengunjung.
“Touring semacam ini menjadi salah satu solusinya yang perlu kita perkuat. Bergeraknya rombongan dalam jumlah yang besar, berkunjung, menginap, makan dan berbelanja membuat pariwisata kita kembali bergeliat,” jelasnya.
Budi menyebut pemerintah hadir untuk mendorong geliat pariwisata. Sama halnya dengan perintah presiden Jokowi agar pemerintah sebisa mungkin menggelar berbagai acara di Bali dan destinasi wisata lainnya.
Hal ini juga sejalan dengan tindaklanjut dari Celebes Tourism Meeting yang dilaksanakan 5 Oktober 2019 di Gorontalo yang dihadiri Menteri Pariwisata RI. Salah satu poin yang dihasilkan terbangunnya sinergi dan kolaborasi mempromosikan destinasi wisata Sulawesi secara terpadu.
“Jadi konteksnya enggak bisa dilihat parsial, harus komprehensif bahwa program ini untuk promosi sekaligus menggeliatkan pariwisata khususnya di kawasan regional Sulawesi,” ujar Budiyanto.
Sementara itu, Kepala dinas pariwisata Provinsi Gorontalo, Rifki Katili mengatakan, JWS merupakan bagian program pemerintah provinsi dalam mempromosikan pariwisata dari dalam dan luar negeri. Pihaknya memanfaatkan kegiatan itu untuk ikut membantu mempromosikan wisata yang ada di Sulawesi khususnya di Gorontalo melalui Badan Kerja Sama Pembangunan Regional Sulawesi (BKPRS).
Menurutnya, kepariwisataan di Gorontalo kadang hanya dipromosikan secara parsial, artinya pemerintah daerah di Gorontalo hanya melakukannya sendiri untuk mempromosikan potensi wisatanya. Dengan kegiatan ini, kata Rifki, akan menjadi penghubung masuknya kunjungan wisatawan ke daerah termasuk Gorontalo. Sebab, pintu masuk wisatawan domestik maupun mancanegara berada di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara.
“Peserta touring ini bukan saja di Gorontalo, tapi pesertanya datang dari se-sulawesi seperti jawa, dan Jakarta. Ini kenapa kita lakukan, karena ini menjadi peluang khususnya di Gorontalo turut dipromosikan oleh daerah lain melalui perjalanan wisata,” jelas Kadis Pariwisata, Minggu (01/3).
Ia mencontohkan, para JWS berkunjung ke wisata pulau cinta, hiu paus maupun benteng Otanaha. Ini mendapat tanggapan yang positif dari para peserta diluar Gorontalo. Sebab, pesona pulau cinta dan hiu paus jadi tempat favorit bagi peserta Jelajah wisata Sulawesi.
Disamping mengunjungi wisata, peserta touring turut memperkenalkan kekayaan budaya maupun produk kerajinan khas masing-masing daerah. Tak hanya memperkenalkan, Mereka juga memborong berbagai kerajinan maupun makanan khas milik para pedagang di tempat-tempat wisata.
“Disetiap tempat wisata kita kunjungi, kami peserta memborong produk khas yang dijual pedagang di lokasi wisata. Ini tentunya kita turut membantu meningkatkan perekonomian masyarakat, selain disisi makanan khasnya, budayanya dan potensi usahanya melalui usaha mikro kecil menengah (UMKM),” tuturnya.
Selain mempromosikan wisata, kegiatan JWS juga diisi dengan kegiatan bakti sosial. Peserta JWS menyerahkan bantuan ke anak yatim piatu disejumlah panti asuhan di Gorontalo. Bantuan itu diserahkan pada pelaksanann bakti sosial NKRI peduli yang dilaksanakan oleh pemerintah Provinsi Gorontalo, di jalan GORR Tapa, Kabupaten Bone Bolango.
“Peserta juga terlibat membantu kaum dhuafa dan anak yatim piatu di Gorontalo. Seperti bantuan yang diserahkan oleh peserta touring dari JK Merah Putih Community (JKMPC) pada baksos NKRI peduli, berupa uang tunai sebagai santunan kepada 229 anak-anak yatim. Serta 1.500 paket sembako bersubsidi yang disediakan pada bakti sosial tersebut,” ungkap Rifki.
“Gorontalo masih terhitung masih baru Provinsinya, kita terus memajukan Gorontalo terutama dalam bidang pariwisatanya. Tentunya ini tidak lain dalam membangun provinsi Gorontalo hingga meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pariwisata,” tandas Rifki. (RL/Read)