Kadis Kesehatan Kabgor Bantah Ada Penolakan Prakesmas Mahasiswa

Penolakan Mahasiswa

READ.ID – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Roni Sampir membantah adanya penolakan magang Pra Kesehatan Masyarakat (Prakesmas) dari mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Universitas Gorontalo (UG) di sejumlah Puskesmas di Daerah setempat.

Roni menegaskan, saat ini pemerintah Kabupaten Gorontalo masih menunda aktivitas pengabdian masyarakat dari mahasiswa. Penundaan itu untuk mencegah penularan Covid-19 di perkantoran.

“Ini bukan penolakan tapi penundaan. Kebijakan ini berlaku bagi seluruh mahasiswa di universitas yang akan magang. Sebenarnya kita senang kalau ada bantuan dari mahasiswa dalam rangka melakukan penyuluhan kepada masyarakat, tapi kami menerima surat dari Mendagri dalam mengurangi aktivitas di kantor-kantor untuk mencegah Covid-19,” jelas Roni saat diwawancarai Read.id lewat telepon seluler, Senin (21/9/2020).

Dalam surat Mendagri, kata Roni, untuk aktivitas kantor-kantor pemerintah di daerah termasuk tempat pelayanan umum/kesehatan diharuskan agar Work From Home (WFH).

“Hal ini Untuk menghindari kluster perkantoran, makanya kita Work From Home (WFH) dan maksimum pegawai masuk kantor 50 persen. Makanya kalau ada yang datang dari luar, seperti ada kegiatan pengabdian masyarakat, kita pending dulu,” jelasnya.

Roni juga menambahkan, saat ini pelayanan Puskesmas di Kabupaten Gorontalo masih terbatas, bahkan sementara banyak yang tutup karena tenaga kesehatannya terpapar Covid-19.

“Makanya ini menjadi pertimbangan kami dengan melihat situasi perkembangan Covid-19 di Kabupaten Gorontalo. Jika surat edaran WFH tidak ada lagi dan angka Covid-19 juga menurun, mungkin kita akan terima mahasiswa yang akan mengabdi ke masyarakat. Nantinya kita akan undang perwakilan Universitas atau mahasiswa untuk membahas persoalan ini, soalnya sekarang saya masih di luar daerah,” tutur juru bicara satuan tugas Covid-19 tersebut.

Sebelumnya, Puluhan mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Groontalo (UG) mengamuk dan merusak salah satu baliho milik dinas kesehatan kabupaten Gorontalo, Senin (21/9/2020).

Pengrusakan baliho di halaman kantor Dinas kesehatan tersebut dilakukan mahasiswa sebagai bentuk protes terhadap kepala dinas kesehatan Kabupaten Gorontalo yang menolak 80 orang mahasiswa akan melakukan magang Pra Kesehatan Masyarakat (Prakesmas) di sejumlah puskesmas di daerah setempat.

Kordinator aksi mahasiswa, Prawito Kadir menilai penolakan tersebut adalah hal yang tidak rasional, padahal kegiatan Prakesmas adalah bentuk pengabdian mahasiswa untuk masyarakat.

“Untuk itu kami meminta pihak dinas kesehatan memberikan alasan yang jelas terkait penolakan ini,” ujar Prawito dalam orasinya.

Kata Prawito, sebelumnya pihak Universitas Gorontalo telah menyurati dinas kesehatan maupun Puskesmas terkait pemberitahuan kegiatan Prakesemas mahasiswa.

“Pihak Puskesmas menerima kami untuk magang, tapi kepala dinas kesehatannya menolak mahasiswa untuk mengabdi ke masyarakat,” tuturnya.

(Wahyono/RL/Read)

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version