Kadis Pariwisata Provinsi Gorontalo Paparkan Desain Kebijakan Ekosistem Ekonomi Kreatif Berbasis Digital

Desain Kebijakan Ekosistem Ekonomi Kreatif Berbasis Digital

READ.ID – Pemisahan Kementerian Ekonomi Kreatif dari Kementerian Pariwisata disikapi secara serius oleh Kementerian Dalam Negeri.  Hal ini terlihat pada pelaksanaan Workshop  diseminasi Desain Kebijakan Ekosistem Ekonomi Kreatif Berbasis Digital yang dilaksanakan di Pusat Data Direktorat Jenderal Bina Bangda, Jakarta, Senin (11/11/2024).

Dalam pembukaannya Direktur SUPD III Kemendagri, TB Chaerul Dwi Sapta, mengatakan  kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Kemendagri dalam hal ini penguatan Asta Cita Presiden RI.

Dalam 8 misi Presiden Prabowo Subianto ini, ekonomi prioritas menjadi Prioritas pada Asta #3 tentang meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur
Dari 8 Asta Cita Presiden ini, Asta Cita nomor 3 yang menjadi konsen kami untuk mengadakan desiminasi.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Aryanto Husain yang menjadi satu-satunya narasumber dari daerah sangat memberi apresiasi terhadap acara ini. Kegiatan ini sekaligus menjadi refleksi dukungan terhadap target pertumbuhan tinggi Presiden.

Menurutnya, ekonomi kreatif bersama-sama green economy, blue economy dan yellow economy menjadi harapan dalam mendorong pertumbuhan tinggi.

Lebih lanjut Aryanto memaparkan Desain Kebijakan Pengembangan Ekosistem Ekonomi Kreatif Berbasis Digital yang merupakan bagian dari rekayasa kebijakan untuk mendukung penguatan ekonomi kreatif khususnya di daerah.

Menurutnya, untuk mendorong pertumbuhan, pengembangan ekonomi kreatif tidak bisa lagi dilakukan secara silo dan parsial.

“Melalui desain kebijakan ini, kami di Gorontalo mencoba mengembangkan pendekatan yang holistik dan komprehensif,” ujarnya.

Desain kebijakan ini selaras dengan  amanah UU. No. 24 tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif. UU tersebut meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah bisa mendorong hadirnya ekosistem ekonomi kreatif yang dapat menopang pengembangan sub sektor ekonomi kreatif di daerah.

Ekosistem ekonomi kreatif sendiri merupakan keterhubungan sistim yang mendukung rantai nilai ekonomi kreatif mulai dari kreasi, produksi hingga konservasi.

Dukungan tersebut dilakukan mulai dari pengembangan riset, pendidikan, pembiayaan, infrastruktur, pemasaran, insentif, kekayaan intelektual hingga perlindungan kreativitas.

Aryanto menambahkan, pemerintah daerah harus secara serius mendorong pertumbuhan sektor-sektor alternatif seperti ekonomi kreatif untuk mendukung transformasi struktur ekonomi.

Upaya ini tidak hanya mendorong geliat ekonomi daerah tapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan PDRB.

“Perekonomian Gorontalo relatif kecil sehingga kami mencoba kembangkan desain kebijakan ini untuk mendorong penguatan ekonomi kreatif agar bisa berkontribusi terhadap perekonomian daerah,” jelasnya.

Untuk suksesnya  pelaksanaan ekosistim ekonomi kreatif ini, Aryanto juga menekankan pentingnya kolaborasi hexahelix mencakup kerjasama instansi pemerintah dan stakeholders terkait  dalam mendorong terciptanya ekosistem ekonomi kreatif ini.

Kolaborasi ini untuk mendukung aspek pembiayaan, juga untuk mengidentifikasi crosscutting program yang terkait dengan pengembangan sub sektor ekonomi kreatif.

Pada kesempatan yang sama, Aryanto menyerahkan  sejumlah dokumen yang merupakan desain kebijakan pengembangan ekosistem ekonomi kreatif berbasis digital kepada Direktur SUPD III Kemendagri.

Desain kebijakan ini diharapkan bisa menginspirasi seluruh daerah di Indonesia untuk bisa bersama-sama mengembangan sub sektor ekraf secara komprehensif dan berkelanjutan.

Dirinya berharap desain kebijakan bisa direplikasi untuk mendorong penguatan ekonomi kreatif tidak lagi secara  parsial dan silo. Namun dilakukan secara komprehhensif dan berkelanjutan.

“Saya yakin jika ini dijalankan dengan baik maka pada gilirannya akan bisa memberi warna pada perekonomian daerah dan berkontribusi kepada perekonomian nasional,” tutupnya.

Acara yang dilaksanakan secara hybrid ini dibuka Direktur SUPD III Kemendagri, dan menghadirkan narasumber Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen Kementerian Ekonomi Kreatif, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, dan Direktur Incubator Ruang 412.  Hadir secara virtual para dari Kepala BAPPPEDA, Dinas Pariwisata, Dinas Kumperindag dan Intansi terkait lainnya se Indonesia.

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version