READ.ID – Kapolda Gorontalo, Irjen Pol Rachmad Fudail mengatakan silahkan saja mahasiswa melakukan unjuk rasa, akan tetapi tidak melakukan anarkis.
“Kalau mau unjuk rasa silahkan saja, asal jangan melakukan tindakan anarkis dan merusak fasilitas umum,” kata Kapolda Gorontalo Rachmad Fudail saat temu eleman mahasiswa se-Gorontalo dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Terkait dengan penembakan mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, Sultra, Kapolda menegaskan bahwa, dari Mabes Polri sudah turun tangan untuk mengusut kasus tersebut.
Kapolda menegaskan bahwa, Polri ini diawasi oleh pihak eksternal, dan mereka semua sudah turun tangan terkait kasus tersebut.
“Saya berharap adik-adik mahasiswa jangan menerima informasi sepotong-sepotong,” tegas Kapolda.
Dalam hal penanganan penembakan mahasiswa di Sultra, bukan berarti Kapolri Gagal.
“Kaliankan mahasiswa belajar manajemen organisasi, kan ada pendelegasian tanggungjawab ditingkat bawah,” tambah Kapolda.
Polri tidak ingin tindakan represif, karena ada aturan. Mahasiswa itu teman Polri, dan Polri juga tidak ingin jadi musuh.
Kapolda juga menegaskan jika aksi unjukrasa sah-sah saja. Semua aspirasi akan ditampung dengan baik.
“Dalam penyampaian aspirasi, boleh dengan aksi unjukrasa, atau bisa dengan ketemu saya langsung. Saya orangnya terbuka untuk adik-adik mahasiswa,” urai Kapolda.
Menurutnya, bahwa, dirinya tidak pernah menolak bila ada mahasiswa yang ingin diskusi dan menyampaikan aspirasi, kecuali mungkin lagi ada rapat atau kegiatan penting lainnya.
“Mahasiswa yang hanya sekedar WhatsApp (WA) kepada saya, tetap saya respon. Kapanpun kalian ingin menyampaikan aspirasi silahkan, kami akan terima,” tutup Kapolda.
Dalam kesempatan itu juga, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Provinsi Gorontalo, juga organisasi ekstra kampus menyampaikan aspirasi dan sejumlah tuntutan terutama terkait tewasnya dua mahasiswa saat unjukrasa di Kendari Sultra.(F-01/RL)