READ.ID – Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher menilai pemerintah kecolongan lagi soal kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) pada anak. Ia menilai, ditemukannya kasus baru GGAPA menandakan pemerintah tak serius.
“Bahwa selama ini penanganan serta pengusutan kasus tersebut belum sampai ke akar-akarnya. Jika memang penyebab kasus baru ini adalah cemaran obat lagi, maka kita tidak bisa membayangkan berapa banyak obat tercemar yang beredar,” kata Netty dalam keterangan tertulis, Kamis (9/2/2023).
Netty Aher mengatakan, pihaknya sejak awal sudah meminta pemerintah untuk membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengusut secara tuntas kasus gangguan ginjal akut. Politisi Fraksi PKS ini menyebut harus ada evaluasi menyeluruh dan tuntas, baik dari sisi pengawasan obat maupun fungsi lembaga-lembaga terkait.
“Evaluasi menyeluruh ini mendesak dilakukan agar tidak ada lagi kasus serupa yang menelan korban. Bisa jadi ada kesalahan sistemik yang harus segera dibenahi terkait peredaran obat tersebut,” katanya.
Selanjutnya, Netty juga meminta agar lembaga pemerintah yang berwenang tidak lepas tangan dan berani untuk bertangung jawab.
“Lembaga pemerintah yang berwenang tidak boleh lepas tanggung jawab. Bukankah lembaga terkait sudah dibekali tupoksi dan anggaran untuk mencegah hal semacam itu terjadi?” tambahnya.
Sementara itu, Polri kata Netty harus menuntaskan penyelidikan secara transparan dan akurat.
“Tuntaskan penyelidikan, jangan setengah-setengah, dan bongkar sampai ke akar-akarnya. Jika ditemukan pelanggaran, maka harus diproses dan ditindak sesuai hukum,” pungkas Politisi dapil Jawa Barat VIII ini.