Kasus Gantung Diri di Gorontalo Kembali Terjadi, Korban Diduga Alami Depresi

Kasus Gantung Diri Gorontalo
banner 468x60

READ.ID – Kasus gantung diri di Kabupaten Gorontalo kembali terjadi. Kali ini, korban yang diketahui berinisial MDK, warga Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo itu nekat gantung diri akibat mengalami depresi atau adanya gangguan kejiwaan.

Laki-laki berusia berusia 46 tahun, yang hari-harinya bekerja sebagai petani itu ditemukan gantung diri pada Rabu (3/2/2021) sekitar pukul 13.00 Wita.


banner 468x60

Diketahui, sebelum ditemukan gantung diri, pada pagi hari MDK dijemput kerabatnya, Rahim, menggunakan sepeda motor untuk pergi ke kebun. Saat itu ia menyuruh kerabatnya untuk mengantar isterinya ke kebun terlebih dahulu.

Selanjutnya MDK menyusul. Dalam perjalanan menuju ke kebun yang berjarak sekitar 2 kilometer, MDK singgah di rumah orang tuanya. Saat datang, MDK sempat ditawari sarapan.

Akan tetapi MDK menolak, dan kemudian melanjutkan perjalanan ke kebun. Dalam perjalan menuju ke kebun, MDK sempat berkeluh kesah dan mengaku selalu gelisah kepada Rahim.

Siang harinya, MDK kembali pulang ke rumah. Beberapa saat kemudian, anggota keluarga lainnya, RM, mendengar bunyi kursi yang jatuh ke lantai.

Curiga dengan hal itu, RM lalu memanggil anggota keluarga yang lain untuk mengecek kondisi dalam rumah MDK. Sebab saat itu situasi rumah MDK dalam keadaan tertutup rapat. Setelah berhasil masuk, MDK ditemukan dalam keadaan gantung diri.

Kasat Reskrim Polres Gorontalo, AKP Mohamad Nauval Seno juga mengungkapkan diduga korban gantung diri akibat mengalami depresi.

Nauval menyampaikan personel Polsek Batudaa sudah melakukan pengecekan ke lokasi kejadian kasus gantung diri di Gorontalo ini serta telah berkoordinasi dengan pihak puskesmas setempat.

“Dari hasil visum dijelaskan tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban,” ungkap Mohammad Nauval Seno saat diwawancarai awak media, Rabu (3/2/2021).

Nauval Seno mengatakan korban sudah disemayamkan di rumah duka oleh pihak keluaarga.

“Keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi,” katanya.

(RL/Read)

 

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90