READ.ID – Angka penyebaran HIV/Aids di Kabupaten Pohuwato semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Pohuwato, angka kasus virus tersebut dari tahun 2023 hingga 2025 terus mengalami kenaikan.
Kepala Dinas Kesehatan Pohuwato, Fidi Mustafa, melalui Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit, Roys Gunibala menyampaikan bahwa, di tahun 2025 berjalan, angka pengidap HIV/Aids di Pohuwato mencapai 158 orang.
“Setiap tahun kelonjakan dengan kasus penemuan penderita baru dari tahun 2023 sejumlah 9 orang, tahun 2024 bertambah 6 orang, dan tahun 2025 berjalan, ketambahan lagi 6 orang. Totalnya 158 orang,”ungkapnya
Bahkan secara mencengangkan, dijelaskan Roys, dari 158 kasus tersebut. Faktor penularan terbanyak disebabkan oleh seks bebas, hubungan sesama jenis yaitu guy dan waria.
“Di Pohuwato itu terbanyak disebabkan oleh hubungan sesama jenis, LSL ya kalau kami istilahkan, itu laki suka laki,”tuturnya
Selanjutnya, Roys menerangkan, proses penularan HIV/AIDS dibagi menjadi 2 jalur, yaitu cairan kelamin dan juga darah. Sehingga faktor risiko dari HIV/AIDS tidak bisa dipisahkan dari kedua hal tersebut, diantaranya adalah:
- Berganti-ganti pasangan dan berhubungan seksual melalui dubur/anus tanpa menggunakan kondom
- Menggunakan jarum suntik secara bersamaan.
- Penularan HIV/AIDS dari ibu hamil ke janin melalui plasenta
- Mendapatkan suntikan, transfusi darah atau prosedur medis lainnya yang tidak steril atau tidak dilakukan dengan profesional
Lebih jauh Roys mengatakan, setelah mengetahui berbagai faktor risiko HIV/AIDS diatas, masyarakat juga perlu tau bagaimana cara mencegah HIV/AIDS yang benar, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Setia dan menghindari berganti-ganti pasangan.
- Hindari penggunaan segala jenis narkotika, terutama yang melalui jarum suntik.
- Melakukan edukasi terkait penularan hingga pengobatan HIV/AIDS kepada masyarakat, agar proses penularan tidak terus berlanjut.
Dengan mengetahui berbagai faktor risiko dan cara mencegah HIV/AIDS diatas, diharapkan masyarakat dapat lebih teredukasi dan penularan HIV/AIDS dapat dihentikan.
“Tidak perlu malu dan segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala HIV/AIDS seperti pembengkakan kelenjar getah bening di beberapa bagian tubuh hingga penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, agar bisa mendapatkan penanganan secara tepat dari tenaga kesehatan,”pungkasnya
Sementara itu, berdasarkan data, jumlah penderita HIV/Aids di Provinsi Gorontalo mencapai 1.270 pengidap. Angka tertinggi berada di Kabupaten Gorontalo dengan jumlah 358. Berikut rinciannya :
- Kota Gorontalo – 326.
- Kabupaten Gorontalo – 358.
- Kabupaten Boalemo – 119.
- Kabupaten Pohuwato – 158.
- Kabupaten Bone Bolango – 163.
- Kabupaten Gorontalo Utara – 100.
- Penderita berasal dari luar daerah – 46.