READ.ID – Terkait kasus keracunan di Lapas kelas 2A Kota Gorontalo, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Gorontalo menyampaikan hasil uji sampel makanan yang dikonsumsi para narapidana.
Kepala BPOM Gorontalo, Agus Yudi Prayudana mengungkapkan, setelah menerima sampel berupa bubur, ada berapa parameter yang diuji yakni uji kimia dan mikrobiologi.
Sampel makanan yang diuji kimia maupun Uji Mikrobiologi hasilnya negatif.
“Jadi keracunan bukan karena faktor kimia. Kemudian untuk uji mikrobiologi Bacillus dan Staphilococcus hasilnya negatif,” ungkap Agus kepada wartawan, Senin (17/5/2021).
Namun BPOM masih terus berupaya mendalami Mikrobiologi apa yang menyebabkan keracunan tersebut.
“Kami menduga penyebab keracunan ini adalah faktor kebersihan yang tidak terjaga. Kami masih mempertajam lagi mikrobiologi apa yang berdampak keracunan. Apakah ada bakteri E. Coli yang menyebabkan keracunan ini, kami masih mendalaminya,” tandasnya.
Sebelumnya, pihak Lapas kelas 2A Kota Gorontalo menyebut ada 110 orang yang mengalami keracunan usai menggelar buka puasa bersama di dalam lapas pada Minggu (09/5/2021) lalu.
Selain 105 narapidana, 5 petugas sipir lapas juga ikut keracunan dalam waktu yang berbeda-beda.
Sementara petugas Lapas sendiri menyediakan menu berupa bubur ayam dan kue yang dibeli dari luar Lapas.
(Wahyono/RL/Read)