READ.ID – Kasus positif Covid-19 klaster Bandara Djalaluddin Gorontalo dari yang sebelumnya 65 orang, bertambah menjadi 76 orang. Hal ini disampaikan kepala dinas Kabupaten Gorontalo, Roni Sampir.
Roni menjelaskan, 76 orang tersebut merupakan pegawai bandara Djalaluddin setelah dilakukan tracking dan Swab PCR sejak Minggu 4 Juli 2021.
“Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, kami melakukan tracking dan Swab PCR kepada 207 orang pegawai. Hasilnya ada 76 orang positif Covid-19 tanpa gejala. Mereka saat ini diisolasi di asrama haji Gorontalo,” ungkap Roni saat diwawancarai awak media pada Senin (06/7/2021).
Roni juga mengungkapkan, dari 76 orang itu, ada 54 orang yang berdomisili di Kabupaten Gorontalo, selebihnya di Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo.
“Mereka 54 orang itu tinggal di Mess pegawai bandara yang berada di Kabupaten Gorontalo,” ujarnya.
Serangan covid-19 ini berawal dari kedua petugas bandara berobat di Puskesmas Tibawa karena dalam keadaan sakit.
“Kemudian keduanya dirujuk di rumah sakit Ainun Habibie dan dilakukan swab PCR dan hasilnya positif. Kemudian kita melakukan tracking, dan mendapatkan 76 orang positif Covid,” ucap Roni.
Ungkap Roni, sebenarnya belum semua pegawai di bandara Djalaluddin dilakukan swab. Namun pihaknya akan kembali lakukan tracking terhadap pegawai bandara lainnya.
Sementara itu, saat ditemui awak media pada Senin kemarin, pihak bandara Djalaluddin Gorontalo enggan memberikan komentar terkait hal itu.
Namun pihak Polsek Kawasan Bandara Djalaluddin memastikan bahwa, kejadian ini mengakibatkan sejumlah maskapai penerbangan terpaksa dibatalkan alias Cancel Flight.
“Kami mendapatkan informasi, mulai tanggal 6 sampai 20 Juli, pesawat Wings Air, Batik Air dan Garuda , tidak ada penerbangan. Kami juga masih menunggu surat edaran dari gubernur Gorontalo, apakah aktivitas penerbangan di tutup sementara atau tidak,” ucap Kapolsek Kawasan Bandara Djalaluddin, Ipda Ismet Ishak.
(WM/Read)