Kebun Bibit Rakyat Harusnya Jadi Penopang Ekonomi Desa

Kebun Bibit Rakyat Penopang Ekonomi Desa

READ.ID – Tenaga Ahli Menteri Bidang Partisipasi Masyarakat dan Generasi Lingkungan, Helmi Basalamah meminta masyarakat agar dapat memanfaatkan KBR (kebun bibit rakyat) dalam menopang ekonomi masyarakat.

Hal ini disampaikannya dalam peninjauan KBR Kelompok Beringin 2 bersama Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Bone Bolango di Desa Tunggulo, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, Rabu (13/12/2023).


banner 468x60

“Saya yakin, dengan KBR yang dibangun disini dengan puluhan ribuan bibit yang ada, ini bisa membangun ekonomi dan pasti masyarakat akan memeliharanya karena ada harapan untuk meningkatkan ekonominya, juga menjaga kelestarian lingkungan dan memperkuat hubungan sosial masyarakat”, ungkap Helmi.

Helmi menjelaskan destinasi wisata buah menjadi salah satu cara agar masyarakat dapat merasakan tujuan dari pembangunan KBR tersebut. Menurutnya, KBR dibangun atas harapan dan cita- cita masyarakat untuk bisa memiliki wisata buah sendiri dan ini difasilitasi oleh BPDAS. Hal ini tentunya bisa dibarengi dengan ikhtiar dan kesabaran masyarakat dalam melakukan pemeliharaan bibit.

“Coba bayangkan sedetik saja, seandainya disini semuanya ditanam sirsak saja, orang dari kota yang mau minum jus sirsak semuanya bisa langsung datang kesini, dan pasti merek sirsaknya dari mana, Tunggulo, Sirsak Tunggulo”, Jelas Helmi.

Disamping itu, Kepala BPDAS Bone Bolango, Heru Permana menyampaikan sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 10 tahun 2021, KBR dalam kegiatannya sebagai pembuatan bibit tanaman hutan penghasil kayu dan hasil hutan bukan kayu yang dikelola oleh lembaga desa, kelompok adat, masyarakat, petani hutan, atau pemegang persetujuan pengelolaan perhutanan sosial. Sehingga dapat digunakan sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat pada rehabilitasi hutan dan lahan.

KBR Beringin 2 desa Tunggulo merupakan salah satu dari tiga KBR yang ada di Kabupaten Bone Bolango. Luas dari tempat penanaman bibit pohon ini yakni 25 hektar dengan 3 jenis bibit pohon buah yang dipelihara, antara lain rambutan, avokad, sirsak dan 1 bibit pohon kayu yakni gmelina dengan total dari semua jumlah bibit 35.000 batang.

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60