READ.ID – Proses seleksi calon praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Provinsi Gorontalo tengah menjadi sorotan tajam publik. Dugaan adanya praktik nepotisme ini memicu kontroversi dan tuntutan transparansi dari berbagai pihak.
Kejanggalan muncul ketika seorang calon praja dengan peringkat rendah dari hasil pengumuman nilai, secara mengejutkan dinyatakan lulus, mengalahkan calon praja lainnya dengan nilai yang lebih tinggi. Situasi ini memicu kecurigaan publik akan adanya intervensi dan praktik tidak adil dalam proses seleksi.
Dugaan adanya intervensi menguatkan spekulasi publik akan adanya praktik nepotisme yang menggerogoti integritas proses seleksi berdasarkan hasil penetapan nilai perengkingan yang telah beredar di masyarakat.
Hal ini menimbulkan kekecewaan dan kemarahan di kalangan calon praja yang merasa dirugikan serta masyarakat luas yang menuntut keadilan.
Salah satu orang tua calon praja yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaannya, “Ini jelas merupakan ketidakadilan. Kami menuntut transparansi dan keadilan dalam proses seleksi ini.”
Desakan serupa juga disuarakan oleh berbagai pihak, termasuk calon praja yang merasa haknya dirampas. Mereka mendesak IPDN untuk segera mengusut tuntas kasus ini dan memberikan klarifikasi yang jelas kepada publik.
Hingga saat ini, pihak IPDN belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan tersebut. Namun, tekanan publik terus meningkat, menuntut agar kasus ini diselesaikan secara transparan dan adil demi menjaga kredibilitas IPDN sebagai lembaga pendidikan yang seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan keadilan.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya menjaga integritas dalam setiap proses seleksi, terutama dalam lembaga pendidikan yang seharusnya menjadi contoh dalam menegakkan nilai-nilai luhur. Publik menunggu langkah konkret dari IPDN untuk menyelesaikan masalah ini dan memberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang terbukti melakukan kecurangan.