Kematian Harian Covid China Tembus 9.000 Orang

Covid China

READ.ID – Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan pengambilan sampel air limbah yang diambil dari pesawat internasional untuk melacak varian baru Covid-19. Rencana ini muncul saat infeksi melonjak di China.

Adapun, perusahaan data kesehatan yang berbasis di Inggris Airfinity mengatakan sekitar 9.000 orang di China kemungkinan meninggal setiap harinya akibat Covid. Jumlah ini hampir dua kali lipat perkiraannya seminggu yang lalu.

Infeksi Covid mulai menyebar ke seluruh China pada November, meningkat pesat bulan ini setelah Beijing menghapus kebijakan nol-Covid termasuk pengujian PCR reguler pada populasinya dan publikasi data kasus tanpa gejala.

Dilansir dari www.cnbcindonesia.com Kematian kumulatif di China sejak 1 Desember kemungkinan mencapai 100.000, dengan total infeksi 18,6 juta, kata Airfinity dalam sebuah pernyataan pada Kamis.

Airfinity memperkirakan infeksi Covid di China mencapai puncak pertamanya pada 13 Januari dengan 3,7 juta kasus sehari.

Usulan pengujian air limbah oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS dinilai akan memberikan solusi lebih baik untuk melacak virus dan memperlambat penyebarannya, dibandingkan melakukan pembatasan perjalanan baru.

“Analisis air limbah pesawat adalah di antara beberapa opsi yang sedang dipertimbangkan CDC AS untuk membantu memperlambat masuknya varian baru ke AS dari negara lain,” kata juru bicara CDC AS Kristen Nordlund, dikutip dari The Guardian, Jumat (30/12/2022).

“Pengawasan air limbah Covid-19 sebelumnya telah terbukti menjadi alat yang berharga dan pengawasan air limbah pesawat berpotensi menjadi pilihan,” tambahnya.

Pekan ini AS juga memperluas program pengurutan genomik sukarela di bandara. Ini menambahkan Seattle dan Los Angeles ke dalam program tersebut, sehingga total bandara yang menegakkan program itu menjadi tujuh.

Namun, para ahli mengatakan itu mungkin tidak memberikan ukuran sampel yang berarti.

Eric Topol, pakar genomik dan direktur Scripps Research Translational Institute di La Jolla, California, mengatakan solusi yang lebih baik adalah menguji air limbah dari maskapai penerbangan. Ini dianggap memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana virus bermutasi, mengingat kurangnya transparansi data di China.

“Mendapatkan air limbah dari pesawat dari China akan menjadi taktik yang sangat bagus,” kata Topol, menambahkan bahwa penting bagi AS untuk meningkatkan taktik pengawasannya karena China sangat tidak mau membagikan data genomnya.

Pada Juli 2022 lalu, peneliti Prancis melaporkan bahwa tes air limbah pesawat menunjukkan perlunya tes Covid negatif sebelum penerbangan internasional tidak melindungi negara dari penyebaran varian baru.

Mereka menemukan varian Omicron dalam air limbah dari dua pesawat komersial yang terbang dari Ethiopia ke Prancis pada Desember 2021, meskipun penumpang diharuskan menjalani tes Covid sebelum berpergian.

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version