READ.ID – Kepala Bidang Prasarana Sarana Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo Sofyan Husin mengemukakan jika kenaikan harga pupuk Subsidi masih jadi keluhan dan persoalan persoalan di tingkatan Petani di Kabupaten Gorontalo.
Atas persoalan kenaikan harga pupuk subsidi tersebut, pihaknya terus melakukan koordinasi, dimana ada kemungkinan di tahun 2022 mendatang masih akan mengalami kenaikan.
Tahun 2020, harga pupuk urea itu Rp 1.800 per kilogram, untuk di 2021 naik menjadi Rp 2.250 per kilogram. Angka kenaikannya memang terbilang kecil. Namun ini menjadi sebuah persoalan di kalangan petani.
“Naik Rp 450. Ini masalah yang kami hadapi di tahun 2021, tentu juga menjadi masalah ditingkatan petani,” ungkap Sofyan Husin, Selasa (28/12).
Tak hanya persoalan kenaikan harga pupuk, Sofyan Husin juga menerangkan persoalan lainnya. Yakni tentang rekomendasi penggunaan dosis pupuk yang berkurang.
“Misalkan pada sebelumnya penggunaan dosis pupuk itu 300 kilogram, maka itu akan diturunkan,” kata Sofyan.
Penyaluran pupuk bersubsidi itu menurut Sofyan akan di sesuaikan dengan kebutuhan. Nantinya tidak akan ada pengaruh pada produksi yang dihasilkan petani.
“Setelah kami sosialisasikan, petani-petani yang ada di kabupaten gorontalo turut mengikutinya,” kata Sofyan.
Untuk petani agar bisa mendapatkan pupuk bersubsidi menurut penuturan Sofyan itu ada syaratnya. Yakni memiliki luas lahan dengan batas maksimum sampai pada dua hektare.
“Itu sudah diatur. Nah, kalau lewat berarti tidak wajib dapat pupuk subsidi,” jelas Sofyan Husin.