READ.ID – Sesosok mayat ditemukan tewas di kamar kosnya di jalan Palma, Kelurahan Huangobotu, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, membuat geger penghuni kos lainnya. Pasalnya korban bernama Fajrin Hipilito (26) ditemukan meninggal pada Rabu (03/3/2021) malam dalam kondisi kaki dan tangan terikat.
Salah satu penghuni kos Archi, Noldi Himari (22) saat ditemui Read.id pada Kamis (04/3/2021) pagi menjelaskan, korban dikenal sebagai waria yang biasa disapa Jessica alias Mami Jesi. Sebelum korban meninggal, Noldi masih sempat melihat korban pada hari Minggu 28 Februari 2021.
Pada Minggu malam, ia melihat korban bersama seorang lelaki yang diduga pacarnya. Menurutnya, korban bersama lelaki itu diduga tengah asyik berpesta Miras di kamar kos.
“Saya sempat melihat Jessi bersama laki-laki di kos, bahkan saya melihat mereka berdua sedang minum (Miras) di depan kamar pada Minggu malam,” ujar Noldy yang juga teman akrab dari korban.
Setelah itu pada Senin pagi, kata Noldi, tidak ada yang mencurigakan pada saat itu. Namun, motor milik korban sudah tidak berada di kos. Ia mengira kalau Jessi sedang berada di luar kos.
“Saya dan teman-teman penghuni kos terakhir melihat Jessi pada Minggu malam. Kemudian pada Senin pagi, kami melihat tidak ada aktivitas di kamarnya korban. Kami mengira dia keluar kos, karena motornya tidak ada. Saat Senin pagi, tidak ada sesuatu yang mencurigakan di kos,” tuturnya.
“Hingga hari Selasa juga begitu, saya tidak pernah melihat korban sedang beraktivitas di kos. Pakaiannya yang terjemur pun belum diangkat-angkat,” tambahnya.
Menurut Noldi, korban juga memiliki uang simpanan puluhan juta rupiah. Namun ia menduga uang dan motornya mungkin hilang dibawa kabur.
“Sebelumnya korban pernah mengatakan kepada kami bahwa, korban rencana akan pergi ke Morowali, Sulawesi Tengah. Saya tidak tahu Jessi mau kemana. Saya sempat dengar korban juga punya uang banyak,” kata Noldi yang merupakan warga Bongomeme, Kabupaten Gorontalo itu.
Namun kata Noldi, korban memiliki kepribadian yang baik dan gampang bergaul, karena seluruh penghuni kos biasa bercanda dengan sang korban.
“Orangnya baik, sering berkumpul dengan kami di kos. Kalau ada Jessi, kami dibuat tertawa,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu penghuni kos lainnya, Gracelivia Moyang saat diwawancarai mengatakan, aktivitas korban sehari-hari sebelumnya bekerja di salah satu salon di Gorontalo.
“Yang saya tahu dia pernah bekerja di salon, tapi sekarang tidak tahu kerja apa,” kata Gracevelia.
Ia juga membenarkan bahwa korban pernah mengatakan sesuatu, dimana rencananya akan berangkat ke Morowali pada Senin 1 Maret 2021. Gracevelia mengatakan, terakhir melihat korban pada hari Minggu.
“Pada hari Minggu, saya melihat ada teman Jesi yang datang, tapi tidak tahu siapa itu,” ucapnya.
“Korban dikenal orangnya sangat lucu dan humoris, cepat akrab dan gampang berkomunikasi dengan orang-orang di kos-kosan,” sambungnya.
Ia juga berharap, agar pihak kepolisian mengusut tuntas atas kejadian yang menimpa korban dengan cara tidak wajar tersebut.
Pasca penemuan korban yang tewas di dalam kamar kos, seluruh penghuni kos Archi terpaksa memilih pindah ke kos lainnya karena merasa ketakutan. Dari pantauan Read.id, suasana kos Archi nampak sepi dari aktivitas.
Seperti diberitakan sebelumnya, korban bernama Fajrin Hilipito alias Jesi (26) ditemukan tewas dalam posisi kaki dan tangan terikat.
Diketahui, korban merupakan warga Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Korban diduga sudah meninggal dunia dua hari lalu sebelum ditemukan jasadnya pada Rabu (03/3/2021) malam.
“Saat petugas kita mendatangi lokasi, korban sudah bengkak dan busuk, serta dalam posisi terikat tangan dan kakinya. Korban diperkirakan sudah dua hari meninggal,” ungkap Kapolres Gorontalo Kota, AKBP Desmont Harjendro.
Saat ditanya wartawan apakah kasus ini pembunuhan, pihak kepolisian belum bisa memastikannya.
“Kami tentu belum bisa memastikan apakah itu dibunuh atau tidak, kami masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut,” kata Kapolres.
Awal penemuan mayat diketahui oleh sejumlah penghuni kos lainnya, karena tercium bau busuk menyengat dalam kamar korban. Kemudian mereka memberitahukan kepada pemilik kos bahwa ada sesuatu yang mencurigakan dalam kamar korban.
Korban sudah dievakuasi oleh Bidokkes Polda Gorontalo, dan dibawa ke rumah sakit Aloei Saboe untuk dilakukan autopsi.
(Wahyono/Read)