READ.ID – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan persiapan menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur pada 10-11 Mei 2023 sudah hampir mencapai 100 persen.
Demikian disampaikan Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Berlianto Situngkir, di Jakarta, Kamis (4/5/2023).
“Persiapan seperti substansi KTT ASEAN sudah oke” kata Berlianto.
Menurut Berlianto, pihaknya juga sudah mempersiapkan program khusus agar KTT ASEAN dapat memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat di Labuan Bajo.
Selain itu, Berlianto menuturkan terdapat tiga pilar utama Keketuaan ASEAN 2023 yakni ASEAN Matters, Epicentrum of Growth, dan implementasi dari ASEAN Outlook on Indo-Pasifik (AOIP).
“Pilar pertama Dengan ASEAN Matters maka Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia,” katanya.
Sedangkan pilar kedua yakni Epicentrum of Growth, Indonesia ingin menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia.
Berlianto menyatakan, perekonomian ASEAN menjadi kekuatan nomor lima setelah Amerika Serikat, Cina, Jepang, dan Jerman dengan total Produk Domestik Bruto mencapai US$3,3 triliun pada 2021.
“Pilar ketiga yakni implementasi implementasi ASEAN Outlook on Indo-Pasifik (AOIP), ” ujarnya.
Berlianto mengatakan, Indonesia juga telah menggagas ASEAN Outlook on Indo-Pasifik pada 2019 lalu dan telah meluncurkan ASEAN Indo-Pacific Forum sebagai flagship program pada Kepemimpinan ASEAN 2023.
Berlianto menambahkan, pihaknya juga memberikan perhatian terhadap ekonomi kreatif karena proyeksi pertumbuhan sektor tersebut di ASEAN akan mencapai US$1 triliun dalam satu dekade mendatang.
“Memang ada tantangan sektor ekonomi kreatif seperti belum seragamnya kapasitas negara-negara ASEAN,” katanya.
Untuk diketahui, periode Keketuaan Indonesia di ASEAN akan berlangsung selama satu tahun. Dimulai sejak 1 Januari hingga 31 Desember 2023.