READ.ID,- Komisi Informasi Provinsi (KIP) Gorontalo melakukan audiensi dengan Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail di Rumah Jabatan Gubernur, Senin (12/5/2025). Pertemuan tersebut menjadi momentum strategis bagi KIP untuk menyampaikan berbagai tantangan kelembagaan, khususnya terkait belum tersedianya kantor dan staf sekretariat sejak lembaga ini berdiri pada 2010.
Ketua KIP Gorontalo, Idris Kunte, yang hadir bersama sejumlah komisioner, menyampaikan bahwa keberadaan KIP merupakan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Namun hingga kini, KIP Gorontalo belum memiliki dukungan infrastruktur yang memadai.
“Kami berharap melalui audiensi ini, Bapak Gubernur dapat memberikan dukungan agar persoalan sekretariat dan kantor KIP bisa segera diselesaikan. Alhamdulillah, respon beliau sangat positif,” ujar Idris usai pertemuan.
Idris menambahkan, implementasi keterbukaan informasi publik di Gorontalo masih membutuhkan penguatan dari semua pemangku kepentingan. Salah satu prioritas saat ini adalah penguatan peran Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di seluruh badan publik.
“Dengan dukungan Pemerintah Provinsi, kami optimistis kualitas layanan keterbukaan informasi akan meningkat,” kata Idris.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik (PIKP) Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Gorontalo, Zakiya M. Baserewan, mengakui bahwa penguatan kelembagaan KIP masih menjadi pekerjaan rumah bersama.
Menurut Zakiya, sejak 2024 Dinas Kominfo telah mengusulkan rancangan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Sekretariat KIP dan saat ini prosesnya tengah berjalan bersama Biro Hukum.
“Kalau merujuk pada regulasi, dukungan administrasi dan keuangan untuk KIP memang menjadi bagian dari tugas Dinas Kominfo. Selama ini baru berupa dana hibah, sehingga Pergub ini penting sebagai dasar hukum yang lebih kuat,” jelasnya.
Audiensi yang berlangsung selama kurang lebih 20 menit itu ditutup dengan sesi foto bersama. Selain Ketua KIP, hadir pula komisioner Irwan Karim, Kindom Makulauzar, dan Dedi Idji.******
