banner 468x60

Kiprah seniman Djaduk Ferianto semasa hidupnya di dunia Seni Indonesia

READ.ID – Kabar duka tengah menyelimuti dunia seniman Indonesia setelah Djaduk Ferianto, seorang seniman musik yang dikabarkan meninggal dunia pada Rabu, (13/11).

Kabar meninggalnya Djaduk pertama diketahui dari kakaknya, Butet Kartaredjasa melalui akun Instagram-nya, @masbutet.

Djaduk dikenal sebagai seorang seniman musik kondang dan multitalenta asal Yogyakarta. Ia meninggal dunia pada usia 55 tahun.

Jenazah Djaduk akan disemayamkan di Padepokan Seni Bagong Kussudiardjo, Yogyakarta, pada Rabu siang.

Djaduk meninggalkan seorang istri dan lima anak.

Dalam kiprahnya, Ia dikenal bersama grup musik Kua Etnika dan Sinten Remen yang memadukan unsur musik tradisional dengan modern.

Tak hanya itu, Dia juga pernah menyutradarai beberapa pertunjukan teater dan mengerjakan ilustrasi musik untuk film.

Djaduk lahir di Yogyakarta, 19 Juli 1964. Ia memiliki nama lengkap Gregorius Djaduk Ferianto.

Ia adalah putra bungsu dari Bagong Kussudiardja, koreografer dan pelukis senior Indonesia.

Djaduk pernah mendirikan Kelompok Rheze yang tahun 1978 pernah dinobatkan sebagai Juara I Musik Humor tingkat Nasional, mendirikan Kelompok Musik Kreatif Wathathitha.

Pada tahun 1995, bersama dengan kakaknya, Butet Kertaradjasa dan Purwanto, mendirikan Kelompok Kesenian Kua Etnika, yang merupakan penggalian atas musik etnik dengan pendekatan modern.

Pada tahun 1997, Djaduk mengolah musik keroncong dengan mendirikan Orkes Sinten Remen. (Content Writer)

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60