READ.ID – Komisi III DPRD Kota Gorontalo meninjau progres proyek pengendalian banjir Sungai Bulango yang dikerjakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II, Rabu (12/11).
Peninjauan dilakukan di dua titik lokasi, masing-masing di Kelurahan Tamalate (Tamulabutao) dan Kelurahan Tuladenggi, Kecamatan Dungingi, yang merupakan wilayah rawan luapan air Sungai Bulango.
Berdasarkan hasil pantauan lapangan, progres pekerjaan fisik telah mencapai sekitar 95 persen. Anggota Komisi III, Totok Bachtiar, mengapresiasi percepatan pekerjaan tersebut dan menyebut bahwa proyek ini mulai menjawab keluhan masyarakat yang selama ini terdampak banjir di wilayah Dungingi, Kota Barat, hingga Kota Selatan.
“Alhamdulillah, keluhan warga kini mulai teratasi. Ini merupakan hasil sinergi antara pemerintah kota, DPRD, dan Balai Sungai,” ujar Totok.
Totok menambahkan, selain menekan risiko banjir, kawasan bantaran Sungai Bulango juga berpotensi dikembangkan menjadi ruang wisata dan kuliner rakyat.
Namun, ia menekankan pentingnya melanjutkan normalisasi di beberapa titik lainnya, terutama di Perlimaan Telaga, yang juga kerap menjadi langganan banjir.
Sementara itu, Kasatker PJSA BWS Sulawesi II, Ahmad Ibrahim, menjelaskan bahwa proyek pengendalian banjir Sungai Bulango menelan anggaran sekitar Rp33 miliar dan ditargetkan selesai pada 10 Desember 2025, sesuai kontrak kerja.
“Progresnya sudah mencapai 95 persen, dan kami optimis bisa selesai tepat waktu,” ujarnya.
Ia menambahkan, sebelum pelaksanaan proyek, pihaknya telah melakukan sosialisasi dengan masyarakat di sepanjang aliran sungai, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan aparat setempat, untuk memastikan keamanan dan kelancaran pekerjaan.
Komisi III DPRD menegaskan akan terus mengawal penyelesaian proyek strategis ini, mengingat manfaatnya tidak hanya mengurangi risiko banjir, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga di sepanjang bantaran Sungai Bulango.
