READ.ID – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo sikapi permasalahan banjir yang terjadi sejak Minggu (1/3/2020) di sejumlah wilayah di Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo Utara.
“Terkair banjir yang terjadi di Provinsi Gorontalo, kita sudah sikapi lewat rapat Komisi IV tadi. Jadi, hari Rabu kita akan kunjungan langsung ke lokasi, baik di Kabupaten Gorontalo maupun di Kabupaten Gorontalo Utara,” ujar Ketua Komisi IV DPRD, Hamid Kuna, saat diwawancarai, Senin (2/3).
Menurut Hamid, pihaknya masih akan mencari tahu terkait penyebab terjadinya banjir. Untuk sementara, akan fokus kepada penanggulangan dari dampak yang akan terjadi.
“Saat ini, di sana itu sudah ada tenda-tenda untuk pengungsian. Kami sebagai wakil rakyat yang mewakili mereka, nanti juga kita akan turun ke lapangan sekaligus membawa apa yang menjadi kebutuhan mereka. Komisi IV akan sikapi permasalahan ini dengan langsung akan menuju lokasi,” tuturnya.
“Kita akan bawakan bantuan. Itu dari pemerintah. Pemerintah sudah siap menyediakan bantuan. Bantuannya itu bermacam-macam. Mulai dari Sembako atau hal-hal lain yang menjadi kebutuhan masyarakat di sana yang kena banjir,” kata Hamid.
Hamid juga mengimbau kepada masyarakat yang terkena banjir, agar kiranya lebih berhati-hati terhadap kondisi alam yang tidak normal.
Pihaknya berharap musibah ini akan segera teratasi dan menjadi pelajaran semua pihak dalam memperlakukan alam dengan sebaik-baiknya.
“Kami sangat prihatin dengan sudara kita yang terkena bencana. Kita pasti akan melihat kondisi di sana. Apa penyebabnya sehingga banjir itu terjadi. Terkait isu, katanya ada penebangan liar nanti kita akan cek di lokasi. Benar ngga itu terjadi atau tidak, yang jelas kami dari Komisi IV akan menyikapi musibah banjir ini,” pungkas Hamid Kuna.
Seperti diketahui, Banjir dengan ketinggian air 60 cm hingga 1 meter ini terjadi di Kabupaten Gorontalo, yakni di Kecamatan Boliyohuto, Desa Tolite, Desa Bongongoayu, dan Desa Dinoniyohu. Sementara di Kecamatan Tibawa, terjadi di desa Datahu.
Berdasarkan Data Basarnas Gorontalo sementara, korban yang terdampak banjir di Kabupaten Gorontalo mencapai 2.848 jiwa. Warga yang telah menungsi mencapai 1.827 jiwa yang terjadi di sejumlah wilayah kecamatan di daerah tersebut.
Sementara di Gorontalo Utara sendiri, banjir terjadi di Desa Monas, Desa Pilohulata, dan Desa Tudi, Kecamatan Monano. Desa lain, yakni Desa Imana, Kecamatan Atinggola dan Desa Tolango, Desa Iloheluma, di Kecamatan Anggrek.
Banjir juga mengakibatkan Jalan trans Sulawesi yang menghubungkan Manado dan Gorontalo, tepatnya di Desa Molingkapoto, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, terendam banjir.
Selain itu, akses jalan utama di Desa Tudi dan Desa Monas masih sulit untuk dilalui. Tercatat, sebanyak 50 rumah di Desa Tudi dan 55 rumah di Desa Monas masih tergenang banjir dengan ketinggian air mencapai 50 Cm. (Aden/RL/READ)