READ.ID – Di tengah pandemi Covid-19, anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Idah Syahidah meminta Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi memperhatikan sistem pembelajaran di pesantren.
Kata Idah, kelangsungan proses belajar mengajar tatap muka belum dapat dipastikan kapan akan bisa kembali dilakukan, sehingga banyak siswa dan santri pondok pesantren yang harus belajar secara online.
“Masalahnya banyak di antara anak-anak ini tidak memiliki alat dan atau tidak punya biaya koneksi internet. Padahal banyak sekolah dan lembaga pendidikan yg berada di bawah Kemenag,” ungkap Idah Syahidah melalui rapat Komisi VIII DPR RI bersama Menteri Agama, Kamis (25/6/2020).
Olehnya, Menag harus memikirkan persoalan penyediaan infrastruktur belajar online agar mempermudah siswa atau santri dapat belajar di tengah pandemi Covid-19.
“Misalnya, di setiap desa disediakan hotspot internet gratis yang bisa diakses untuk belajar daring. Sehingga semua anak bangsa bisa tetap mendapat hak mereka memperoleh pendidikan,” pinta anggota DPR dari Dapil Provinsi Gorontalo tersebut.
Selain itu, Idah juga mengusulkan majelis taklim di Indonesia didorong menjadi kekuatan penggerak ekonomi kerakyatan. Menurutnya, majelis taklim ini hanya menjadi media dakwah dan kelompok sosial saja.
“Bagaimana jika kekuatan majelis taklim didorong menjadi kekuatan penggerak ekonomi kerakyatan. Majelis taklim yang terdaftar dapat mengajukan permohonan bantuan pada pemerintah,” tandas Idah Syahidah. (Adv/RL/Read)