Komitmen Anti Narkoba, Pemkot Gorontalo Bersama BNN Gelar Forum P4GN

READ.ID – Pemerintah Kota Gorontalo menegaskan komitmennya dalam memerangi narkotika melalui Forum Komunikasi P4GN yang digelar di Roemah Marly pada Kamis (08/05). Kegiatan yang difasilitasi oleh BNN Kota Gorontalo ini dihadiri oleh unsur Forkopimda dan pimpinan perangkat daerah. Asisten Administrasi Umum Sekda Kota Gorontalo, Drs. Hi Dedi Kadula, M.Si, memberikan sambutan dan membuka acara secara resmi.

 

Dalam sambutannya, Dedi menegaskan bahwa narkotika merupakan ancaman serius bagi keberlangsungan bangsa, karena merusak generasi muda dan mengganggu stabilitas sosial, ekonomi, serta keamanan. Ia menekankan perlunya penanganan lintas sektor yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah.

 

“Narkotika bukan hanya merusak generasi muda, tetapi juga menghancurkan sendi-sendi sosial, ekonomi, bahkan keamanan,” ujar Dedi.

 

Sejalan dengan arahan nasional, Dedi mengutip kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang menetapkan pemberantasan narkotika sebagai prioritas utama dengan tiga fokus strategis yakni penegakan hukum, pencegahan, dan rehabilitasi. Menindaklanjuti hal tersebut, Pemkot Gorontalo telah menerbitkan Perda Nomor 4 Tahun 2023 tentang Fasilitasi P4GN, yang mengatur upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba secara terencana, terkoordinasi, menyeluruh, dan berkelanjutan.

 

Dedi menyampaikan bahwa salah satu program unggulan yang dijalankan Pemkot Gorontalo adalah pembentukan Kelurahan Bersih Narkoba (Bersinar), di mana hingga tahun 2024 telah ditetapkan 9 kelurahan, dan target untuk tahun 2025 adalah Kelurahan Leato Utara, Kecamatan Dumbo Raya.

 

“Kegiatan P4GN juga telah kami integrasikan dalam dokumen perencanaan daerah, termasuk program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota, melalui razia miras dan narkoba di kos-kosan serta tes urine bagi ASN, guru, dan pejabat struktural,” jelas Dedi

 

“Pemerintah Kota juga memberdayakan remaja masjid sebagai agen perubahan untuk membantu memberantas miras dan narkoba di lingkungan mereka,” tambahnya.

 

Meskipun menghadapi tantangan seperti keterbatasan anggaran, minimnya tenaga profesional, dan rendahnya tingkat kesadaran masyarakat, Dedi optimistis tantangan tersebut bisa diatasi dengan memperkuat kerja sama lintas sektor.

 

“Kami berharap sinergi antara pemerintah daerah, BNN, TNI/Polri, lembaga pendidikan, organisasi keagamaan, media, dan masyarakat dapat terus diperkuat. Tujuan akhirnya adalah terwujudnya Kota Gorontalo sebagai zona aman dari narkoba,” tutup Dedi.

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version