READ.ID – Konsep pelaksanaan Bakti Sosial NKRI Peduli yang digelar Pemerintah Provinsi Gorontalo diubah di tengah maraknya isu virus corona. Jika sebelumnya program sembako bersubsidi ini digelar dengan menghadirkan ribuan orang di waktu bersamaan, maka kali ini konsepnya diubah.
Seperti yang terlihat di Desa Tabongo Timur, Kecamatan Tabongo, Kamis, (19/3/2020). Ribuan warga tidak lagi dikumpul di suatu tempat secara bersamaan. Tidak ada lagi seremonial yang biasanya dihadiri oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.
Pasar murah dilayani di tiga desa yang berbeda yakni Tabongo timur, Tabongo Barat dan desa Ilomangga. Warga datang secara mandiri dengan membawa kupon, berbelanja dan langsung kembali ke rumah masing-masing.
“Seperti tadi kita mulai pukul 13.30 WITA, masyarakat berdatangan bergiliran tidak bergerombol. Kemudian difasilitasi oleh dinas kesehatan diperiksa suhu badan dan cuci tangan juga. Setelah itu mereka dilayani berbelanja sembako murah bersubsidi dan langsung pulang ke rumah,”ungkap Kepala Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo M.Nadjamuddin.
Selain datang mandiri, waktu pelaksanaan juga dibatasi mulai pukul 13.30 Wita dan berakhir pukul 16.00 Wita. Pelaksanaan pasar murah yang melayani 2.000 warga itu juga dimanfaatkan pemprov untuk sosialsiasi bahaya dan upaya pencegahan virus corona.
“Arahan Bapak Gubernur agar pola diubah seperti itu hingga situasi mereda. Dari Dinas Kominfo juga akan menambah materi yang akan kita putar melalui layar lebar untuk bisa disampaikan ke masyarakt luas,” imbuhnya.
Seperti pelaksanaan sembako bersubsidi pada umumnya, Pemprov Gorontalo menyediakan delapan bahan pokok murah. Rinciannya beras lima kg, gula pasir satu kg, minyak goreng satu liter dan telur 10 butir. Ada juga bawang merah, bawang putih, rica dan ikan tuna segar masing masing setengah kg. Semuanya bisa ditebus warga dengan harga enam puluh ribu Rupiah atau serba lima ribu. (Adv/RL/Read)