READ.ID – Pihak PUPR Provinsi Gorontalo menegaskan, bahwa pengerjaan paket pembangunan stasiun pompa banjir tanggidaa telah dapat dimulai pengerjaaannya.
Hal ini terlihat, saat penandatangan kontrak perjanjian antara pihak PUPR Provinsi Gorontalo, dengan pemenang proyek dan pihak konsultan, Jumat (27/5/2022).
“Artinya dengan ditandatanganinya perjanjian kontrak ini, maka sudah dimulai hari ini pengerjaannya”, ungkap Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Gorontalo Romen S. Lantu.
Dikatakannya, yang paling penting dalam pelaksanaan penandatanganan kontrak pada hari ini, merupakan bentuk dari apresiasi, dari tanda yang sudah ditetapkan sebagai pemenang. Misalnya, pemenang pekerja untuk station pompa, sudah sah melaksanakan pekerjaan.
Begitu juga, kata Romen, dengan supervisi ataupun pengawasan (konsultan) yang telah sah untuk melaksanakan tugasnya.
Dalam penandatanganan tersebut, juga dihadirkan pihak Kejaksaan dan Kepolisian. Menurutnya, kehadiran pihak-pihak tersebut, penting dilakukan.
Sebab sesuai himbauan, kata Romen, dalam pelaksanaan proyek strategis, pihak-pihak tersebut penting untuk dihadirkan, khususnya dalam mendampingi atau mengawal.
Mulai dari JPN Polda, untuk menjaga jangan sampai dikemudian hari terjadi penyimpangan, terlebih atas isi dari perjanjian tersebut.
“Mengingat, hal ini penting untuk dilakukan pendampingan dalam kegiatan ini, yang tujuannya untuk mensukseskan pekerjaan”, ucapnya.
Dirinya juga menyebut , tidak hanya pihak Kejaksaan dan Kepolisian, pihak Inspektorat pun turut dilibatkan dalam kegiatan ini.
Lebih lanjut, pihaknya menegaskan jika pelaksanaan pembangunan stasiun pompa banjir tanggidaa ini, akan dilakukan selama 7 bulan kedepan, sampai tanggal 2 Desember 2022.
“Untuk pagu pembangunan Stasion Pompa sendiri sebesar 16 Milyar, namun dalam lelang tersebut, dimenangkan sebesar 13 Milyar”, jelasnya.
Ia mengatakan, tujuan pembangunan stasion pompa tanggidaa sendiri, adalah untuk membantu jangan sampai ada kelebihan-kelebihan air, akibat tingginya curah hujan yang turun, sehingga menggenangi jalan-jalan yang ada di Kota Gorontalo.
Sementara itu, untuk sistem pompa sendiri, memiliki dua metode, yakni gravitasi dan sistem pempompaan.
“Jadi, jika sistem grativitasi tidak berjalan, maka akan dilaksanakan dengan sistem pompa dengan kapasitsas 1000 liter perdetik dan pompa liter dengan kapasitas 250 liter pedetik, yang seluruhnya terdapat tiga pompa”, kata Romen.
Ia menyebutkan, adapun tujuan pembangunan ini, tidak lain untuk mengantisipasi genangan-genangan yang ada di Kota Gorontalo. Terutama di 5 titik lokasi, yaitu di depan toko Mufida, Kampus UNG, Pasar Sentral, Mesjid Jami Baiturahim, dan didepan SMP 2 Kota Gorontalo.
“Terakhir, kami berharap, jika kontrak pembangunan ini dapat selesai dengan tepat waktu sesuai pelaksanaanya”, harapnya.
(Rinto/Read)