READ.ID – Puluhan karyawan PT pabrik gula Tolangohula yang menjadi korban kebakaran di barak Mutiara yang terletak di Desa Diloato, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, Gorontalo, terima bantuan dari Gubernur Gorontalo Rusli Habibie pada Jumat (09/7/2021).
Didampingi istrinya Idah Syahidah, gubernur menyerahkan bantuan yang berasal dari Dinas Sosial serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo.
Dinas Sosial menyerahkan bantuan berupa sembako sebanyak 85 paket, yang terdiri 10 kg beras, 1 kg gula, 10 butir telur dan 2 liter minyak goreng. Sementara BPBD menyerahkan bantuan selimut 30 lembar, bantuan sandang 30 paket dan perlengkapan sekolah 20 paket.
“Hari ini saya berada di sini karena memang tugasnya pemerintah untuk melindungi, mengayomi dan memberikan bantuan, khususnya untuk masyarakat yang mengalami musibah. Kebakaran ini memang bukan keinginan semua, tidak manusia yang menginginkan sebuah musibah, tapi pesan saya tetap harus hati-hati,” ucap Rusli disela-sela memberikan bantuan.
Terkait dengan nasib para pekerja penebang tebu di PT. Tolangohula, gubernur berharap kepada pihak PT pabrik gula untuk tidak lebih mempersulit keadaan karyawannya. Jangan memecat atau membuat para korban ini kehilangan pekerjaannya.
“Saya harapkan bapak-ibu di sini tidak kehilangan pekerjaan. Mana manager pabrik gula? Ya pak ya, jangan sampai mereka kehilangan pekerjaan, sudah kehilangan tempat tinggal masa harus pekerjaan juga, kasihan. Apalagi zaman corona begini semua serba susah,” pintanya.
Sebelumnya, kebakaran terjadi di barak yang menjadi tempat tinggal karyawan penebang tebu PT Tolangohula pada Selasa 6 Juli 2021. Akibatnya sejumlah barang-barang berharga milik para penebang tebu dan sejumlah kendaraan yang berada di lokasi ikut terbakar.
Penyebab kebakaran diduga berasal dari plafon atap bangunan barak mutiara nomor 02 yang diakibatkan adanya korsleting listrik.
Barak mutiara yang hangus terbakar ini, di huni 85 jiwa dengan 27 kepala keluarga. Untuk sementara korban melakukan pengungsian di tenda darurat dan beberapa menumpang di rumah sanak saudara.
(Read/Pemprov)